Tsunami akibat gempa Filipina nihil, BNPB cabut peringatan dini
Masyarakat yang sebelumnya diminta waspada tidak terganggu dan tetap beraktivitas.
Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) menggoyang Filipina pada pukul 07.12 WIB. Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 km itu membuat Pacific Disaster Center di Hawaii dan Global Disaster Alert and Coordinating System mengeluarkan peringatan dini gelombang tsunami. Peringatan itu dikirimkan ke semua negara, termasuk Indonesia bagian utara.
Namun, berdasarkan pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 15.30 WIB, gelombang tsunami tersebut tidak terjadi. Masyarakat yang sebelumnya diminta waspada tidak terganggu dan tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari.
"BPBD di daerah-daerah yang menerima tsunami travel times, seperti BPBD Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua dan Kalimantan Timur melaporkan tidak ada tsunami. Masyarakat tetap beraktivitas normal," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (15/10).
Meski demikian, Sutopo mengakui ada perbedaan dalam sistem peringatan dini yang dikeluarkan lembaga pemantau gempa internasional. Di saat kedua lembaga lain memberikan peringatan dini, sementara Pacific Tsunami Warning Center tidak mengeluarkan memberikan peringatan.
Dia menyebutkan, ada perbedaan metode yang digunakan lembaga tersebut dalam pemodelan tsunami dan peringatan dini. Namun, untuk menghindari jatuhnya korban, BNPB tetap meneruskan peringatan tersebut kepada masyarakat.
"Berdasarkan banyak kejadian saat ada peringatan dini tsunami umumnya terjadi kepanikan, kemacetan dan kekacauan. Untuk itulah kesiapsiagaan masyarakat menghadapi tsunami perlu terus ditingkatkan," tandasnya.
Dampak gempa di Filipina dilaporkan saat ini terdapat 32 orang meninggal, 33 luka dan ratusan bangunan roboh. Diperkirakan korban masih terus bertambah. Sekitar 20 kali gempa susulan terjadi dengan kekuatan yang bervariasi. Penanganan darurat masih dilakukan dengan fokus pada pencarian dan evakuasi korban. Listrik dan komunikasi sebagian besar masih mati.