Tujuh WNI tewas saat dua bus karyawan bertabrakan di Malaysia
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, lewat keterangan pers mengatakan kecelakaan melibatkan bus karyawan pabrik Sony dan bus karyawan pabrik Plexus pada pukul 06.00 waktu setempat.
Sebanyak tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia setelah bus yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan di kilometer 47, Lebuh Utara Selatan, Pulau Penang, Malaysia. Kendaraan yang mengangkut mereka terlibat kecelakaan dengan bus lain pada Selasa (24/10) kemarin.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, lewat keterangan pers mengatakan kecelakaan melibatkan bus karyawan pabrik Sony dan bus karyawan pabrik Plexus pada pukul 06.00 waktu setempat.
Mayoritas karyawan yang menumpangi bus tersebut adalah karyawati dari Indonesia dan Nepal.
"Hingga sore ini (24/10) diperoleh laporan adanya delapan korban meninggal, satu warga Malaysia, 7 WNI, serta 26 korban luka-luka," kata Iqbal. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (25/10).
Setelah mendengar kabar kecelakaan tersebut, Satgas Perlindungan WNI KJRI Penang langsung mencari informasi tentang kondisi korban yang tersebar di tiga rumah sakit terdekat, yaitu RS Seberang Jaya, RS Sungai Bakap, dan RD Bukit Mertajam. Tujuh WNI yang meninggal dunia saat ini dikumpulkan di RS Seberang Jaya.
Pejabat Fungsi Konsuler KJRI Penang, Neni Kurniati, mengatakan setelah mengetahui identitas korban meninggal, KJRI Penang langsung menghubungi keluarga dan kerabat terdekat korban yang ada di Malaysia untuk melakukan identifikasi visual.
Tujuh WNI yang meninggal tersebut berasal dari Sumatera Utara (3), Aceh (2), Jawa Tengah (1), dan Jawa Timur (1).
Belum dapat dipastikan kapan dan di mana jenazah akan dimakamkan karena masih menunggu visum dan permintaan keluarga.
Sementara itu, WNI yang menderita luka-luka masih mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Ditambahkan Pejabat Fungsi Konsuler III KJRI Penang, Nikki, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lengkap soal insiden tersebut karena masih menunggu laporan resmi dari kepolisian.
"Tujuh orang WNI terkonfirmasi meninggal dunia. Kami masih menunggu jenazah dirilis polisi untuk kemudian diurus kepulangannya di Indonesia," kata Nikki.