Tuntut SK Tugas Covid-19, 109 Tenaga Medis di Ogan Ilir Malah Dipecat
Tenaga medis yang dipecat terdiri dari perawat sebanyak 45 orang, perawat kata 1 orang, bidan 60 orang, dan tiga sopir ambulans. Mereka dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya setelah bolos kerja selama lima hari sejak 15 Mei.
Usai menggelar aksi unjuk rasa menyampaikan beberapa aspirasi, 109 tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatera Selatan, malah dipecat. Pemecatan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Ogan Ilir Ilyas Pandji Alam Nomor 191/KEP/RSUD/2020.
Tenaga medis yang dipecat terdiri dari perawat sebanyak 45 orang, perawat kata 1 orang, bidan 60 orang, dan tiga sopir ambulans. Mereka dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya setelah bolos kerja selama lima hari sejak 15 Mei.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Menurut salah seorang tenaga medis yang dipecat, beberapa hari lalu mereka menggelar mogok kerja karena kecewa dengan kebijakan direksi yang memperkerjakan tenaga medis mengurus pasien Covid-19 tanpa dibarengi kelengkapan alat pelindung diri (APD). Mereka juga mendesak pemerintah setempat menyediakan rumah singgah untuk membersihkan diri sebelum pulang ke rumah.
Kemudian, mereka juga menuntut kejelasan tugas mereka yang tercantum dalam SK penugasan sehingga ada insentif yang mereka terima selam bekerja. Aspirasi itu disampaikan massa kepada direksi rumah sakit dan DPRD Ogan Ilir.
Setelah bernegosiasi, pihak direksi meminta waktu selama empat hari untuk mengkaji tuntutan. Bukannya kabar baik, sebanyak 109 tenaga kerja justru menerima SK pemecatan secara tidak hormat yang ditandatangani langsung bupati.
"Kami dianggap lalai bekerja. Padahal mereka tidak manusiawi, kami disuruh urus Covid-19, tapi tidak ada APD lengkap, kami disuruh perang tidak dikasih senjata, namanya bunuh diri. Kami menuntut biar disediakan tetapi malah dipecat," ungkap salah seorang tenaga medis yang dipecat, Kamis (21/5).
Dikatakan, penetapan sebagai RS rujukan Covid-19 tidak disertai sosialisasi kepada tenaga medis. Alhasil, mereka tidak memiliki kemampuan mengurus pasien Covid-19 dan tata cara pemasangan APD.
"Kami juga meminta rumah singgah karena kami rentan tertular dan di rumah punya keluarga. Ternyata sudah disediakan, tapi kami tidak ada masuk ke sana, percuma disiapkan," kata dia.
"Insentif tidak jelas, kami hanya disuruh kerja saja, tapi tidak ada SK penunjukan," sambungnya.
Menanggapi hal itu, Dirut RSUD Ogan Ilir Roretta Arta Guna Riama mengatakan, pemecatan tenaga medis itu karena mogok bekerja dan tidak semua peserta aksi dipecat. Pihaknya memanggil setiap orang dan masih ada yang bersedia bekerja, sisanya sebanyak 109 dipecat.
"Benar ada 109 tenaga medis dilakukan pemecatan secara tidak hormat," kata dia.
Terkait APD, dia mengaku telah memenuhinya selama penanganan Covid-19. Begitu juga dengan insentif bagi mereka yang mengurus pasien dari virus itu.
"Garis besarnya mereka tidak menjalankan tugas dan kewajiban, padahal kita sedang pandemi dan mereka adalah garda terdepan," pungkasnya.
Bupati Pastikan Tak Pengaruhi Penanganan Pasien Covid-19
Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ilyas Panji Alam mengaku, pemecatan itu tidak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19. Dia menyebut pemecatan itu karena ulah tenaga kesehatan sendiri yang melakukan mogok kerja sejak 15 Mei lalu. Mereka dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
"Saya yang memecat mereka, saya menandatangani SK pemberhentian. Tidak perlu masuk lagi karena kami akan mencari tenaga baru," ungkap Ilyas, Kamis (21/5).
Dia mengatakan, seluruh tuntutan tenaga medis itu sudah disediakan sejak awal penanganan Corona.
"Manajemen RSUD telah menyiapkan alat pelindung diri (APD), insentif sudah diberikan dan penyediaan rumah singgah. Di sana ada 34 kamar pakai AC, artinya tidak ada masalah lagi. Tapi mereka mogok kerja, gimana itu," kata dia.
Ilyas menegaskan, pemecatan tak berpengaruh terhadap operasional rumah sakit, terlebih penanganan pasien Corona. Sejauh ini di RS itu ada tiga pasien positif yang ditangani 14 dokter spesialis, delapan dokter umum, 33 perawat ASN, dan 11 honorer.
"Tidak akan berpengaruh, pelayanan kesehatan tetap jalan, semua pasien, terlebih Covid-19 tetap dilayani," tegasnya.
(mdk/fik)