Banyak Dilingkupi Mitos, Dokter Luruskan Sejumlah Fakta Terkait Cacar
Penyakit cacar memiliki sejumlah mitos yang kerap berbeda dengan fakta sesungguhnya.
Penyakit cacar kerap kali disertai dengan berbagai desas-desus dan mitos yang beredar di masyarakat. Banyak orang percaya bahwa penderita cacar harus menghindari mandi agar luka tidak semakin parah. Namun, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, menegaskan pentingnya menjaga kebersihan diri, termasuk mandi secara rutin, meskipun tengah menderita cacar.
"Tetap menjaga kebersihan termasuk mandi dua kali sehari dan menggunakan obat oles yang diberikan oleh dokter untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar dan meluas, harus menjadi perhatian," kata Hanny dilansir dari Antara.
-
Apa itu fakta? Fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.
-
Bagaimana mitos dan fakta saling melengkapi? Mitos bisa jadi merupakan interpretasi manusia terhadap fenomena alam atau kejadian sejarah yang faktual. Sebaliknya, fakta juga bisa menjadi bahan dasar bagi pembentukan mitos baru.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan secara ilmiah? Tidak ada korelasi antara memotong rambut ibu dan penglihatan anak. Kesehatan bayi tidak terpengaruh oleh apakah ibu memotong rambut atau tidak.
-
Kapan kalimat fakta digunakan? Sebuah kalimat termasuk fakta atau sekadar opini dari kalimat atau tulisan yang dibuat.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan? Dikatakan bahwa dalam kubur, wanita tersebut akan mengalami proses persalinan yang menyakitkan, meskipun bayi yang dilahirkan tidak akan selamat.
Pentingnya menjaga kebersihan selama menderita cacar sering kali diabaikan karena mitos yang mengatakan bahwa air dapat memperburuk kondisi kulit. Namun, Hanny menjelaskan bahwa mandi justru membantu membersihkan tubuh dari kotoran dan bakteri yang dapat memperburuk infeksi. Penderita cacar dianjurkan untuk tetap mandi dua kali sehari dan menghindari menggaruk lesi kulit, yang dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan infeksi menyebar lebih luas.
Untuk mencegah kontaminasi, Hanny juga menyarankan agar luka yang besar dan terbuka ditutup dengan kain kasa. "Yang perlu diperhatikan adalah untuk tetap menjaga kebersihan tangan dan kuku," tambahnya. Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Lebih lanjut, Hanny mengingatkan bahwa seseorang yang pernah menderita cacar tetap memiliki risiko untuk terpapar kembali. "Infeksi ini bisa saja berulang, apalagi pada pasien yang imunitasnya rendah misalnya dengan penyakit kulit yang luas, pasien autoimun, HIV, dan lainnya," ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan dan kebersihan adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat menurunkan imunitas.
Selain cacar biasa, Hanny juga menyoroti penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) yang belakangan ini ramai dibicarakan. Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami infeksi kulit yang mencurigakan.
"Apabila infeksi Mpox yang dialami pasien merupakan kategori ringan, maka dokter akan mengindikasikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan," jelasnya.
Namun, Hanny juga menekankan pentingnya memastikan bahwa rumah tempat isolasi mandiri memungkinkan pengurangan kontak semaksimal mungkin dengan anggota keluarga lainnya. Selain itu, pasien harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan untuk melaporkan kondisi kesehatan selama isolasi mandiri.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan komprehensif, termasuk pemeriksaan laboratorium, untuk memastikan diagnosis.
"Dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif dan memastikan dengan pemeriksaan laboratorium," pungkas Hanny.