Komplikasi Cacar Air yang Harus Diwaspadai, Jangan Anggap Sepele
Meski dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa orang dengan kondisi tertentu dapat mengembangkan komplikasi cacar air yang berbahaya.
Banyak orang menganggap cacar air sebagai penyakit yang tidak berbahaya. Namun bagi orang tertentu, penyakit ini bisa timbulkan komplikasi serius.
Komplikasi Cacar Air yang Harus Diwaspadai, Jangan Anggap Sepele
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Cacar air biasanya menimbulkan gejala berupa bintik-bintik merah yang gatal di seluruh tubuh, demam, dan lemas.
Cacar air sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Meski begitu, ada beberapa risiko komplikasi yang perlu diwaspadai, terutama pada bayi, ibu hamil, orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
-
Apa penyebab penyakit cacar air? Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV) dan dikenal sangat menular.
-
Apa yang harus dihindari saat cacar? Penderita cacar dianjurkan untuk tetap mandi dua kali sehari dan menghindari menggaruk lesi kulit, yang dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan infeksi menyebar lebih luas.
-
Bagaimana cara mencegah campak dan cacar air? Cacar air dan campak dapat dicegah melalui vaksinasi yang diberikan pada anak-anak. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis antara usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun.
-
Mengapa penting untuk menjaga kesehatan di tengah meningkatnya kasus cacar air? Menurut dr. Inggrid, menjaga daya tahan tubuh menjadi sangat krusial di tengah meningkatnya kasus penyakit menular seperti cacar air.
-
Siapa yang rentan terkena cacar air? Penderita cacar air rentan terinfeksi jika belum pernah menderita atau divaksinasi.
-
Siapa yang terkena cacar air? Sebanyak 43 siswa dari SMPN 8 Tangerang Selatan dilaporkan terinfeksi cacar air dan gondongan.
Penyebab Cacar Air
Penyebab cacar air adalah virus Varicella zoster, yang termasuk dalam kelompok virus herpes. Virus ini dapat menular dengan mudah melalui udara saat penderita batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam cacar air. Virus ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 12 tahun.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena cacar air adalah:- Belum pernah terkena cacar air sebelumnya
- Belum menerima vaksin cacar air
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS, kanker, atau menggunakan obat kortikosteroid
- Bekerja di fasilitas umum, seperti di sekolah atau rumah sakit
- Baru lahir dari ibu yang belum divaksinasi cacar air atau terinfeksi cacar air
- Sedang hamil dan belum pernah terkena cacar air
Komplikasi Cacar Air
1. Herpes zoster
Ini adalah kondisi di mana virus varicella zoster yang sebelumnya menyebabkan cacar air aktif kembali dan menyerang saraf. Herpes zoster ditandai dengan bintik-bintik merah khas cacar air yang memanjang di bagian tubuh tertentu, biasanya di sekitar dada atau pinggang. Herpes zoster dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, kesemutan, dan bahkan kehilangan sensasi pada area yang terinfeksi.
2. Komplikasi pernapasan
Ini adalah kondisi di mana virus varicella zoster masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia viral. Pneumonia viral adalah penyebab utama kematian pada orang dewasa yang berkaitan dengan komplikasi cacar air. Gejala pneumonia viral meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan menggigil.
3. Infeksi bakteri
Infeksi terjadi ketika luka akibat cacar air terinfeksi oleh bakteri, seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Infeksi bakteri dapat menyebabkan impetigo atau selulitis. Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat menular, menyebabkan bintik-bintik merah berisi nanah di sekitar hidung dan mulut. Selulitis adalah infeksi kulit yang menyerang jaringan lunak di bawahnya dan menyebabkan kulit membengkak merah dan terasa panas. Infeksi bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.
4. Komplikasi otak
Ini adalah kondisi di mana virus varicella zoster menyerang otak dan menyebabkan ensefalitis atau ataksia serebelar. Ensefalitis adalah peradangan otak yang dapat menyebabkan sakit kepala hebat, kejang, gangguan kesadaran, hingga koma. Ataksia serebelar adalah gangguan koordinasi gerakan akibat kerusakan pada serebelum, bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi.
5. Komplikasi kehamilan
Ini terjadi ketika ibu hamil terinfeksi cacar air dan berisiko menularkan virus varicella zoster ke janin. Komplikasi kehamilan akibat cacar air dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala yang kecil, gangguan penglihatan, gangguan kecerdasan, hingga kematian janin. Jika ibu hamil terinfeksi cacar air seminggu sebelum melahirkan atau beberapa hari setelah bayi lahir, bayi berisiko mengalami infeksi serius.
Cara Mencegah Cacar Air
Cara mencegah cacar air adalah dengan menjalani vaksinasi cacar air. Vaksinasi ini dianjurkan pada anak dan orang dewasa yang belum menerima vaksin cacar air sebelumnya. Vaksinasi cacar air dapat memberikan perlindungan dari infeksi virus varicella zoster, penyebab cacar air, atau mengurangi gejala yang muncul jika terinfeksi.
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan cacar air, yaitu:
- Hindari kontak dengan penderita cacar air, karena virus dapat menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam cacar air.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap selesai kontak dengan penderita atau benda yang terkontaminasi virus.
- Hindari berbagi peralatan makan, minum, atau pribadi dengan penderita.
- Selalu bersihkan dan disinfeksi permukaan perabotan di area rumah yang sering disentuh oleh penderita.
- Ingatkan penderita untuk tidak menggaruk ruam, karena cairan di dalam ruam tersebut mudah menular. Potong kuku penderita atau minta ia mengenakan sarung tangan berbahan katun, untuk mengurangi risiko kerusakan kulit akibat garukan.
- Imbau penderita untuk tetap di rumah sampai semua ruam kering dan tidak menular lagi.