Kenali Bahaya Virus Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Monkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi
Virus monkeypox atau cacar monyet sudah menyebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan ada 88 kasus terkonfirmasi mpox hingga Sabtu, 17 Agustus 2024.
Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
-
Apa itu Monkeypox? Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi untuk menekan penyebaran cacar monyet atau monkeypox di Jakarta mulai hari ini.
-
Kenapa cacar monyet berbahaya? Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
-
Apa itu cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan cacar air. Kondisi ini sebenarnya sudah ditemukan oleh ilmuwan sejak tahun 1958.
-
Cacar monyet itu penyakit apa? Mpox merupakan penyakit zoonosis, yang berarti virus ini awalnya ditularkan dari hewan ke manusia, dan kini menyebar antar-manusia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar monyet? Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar.Orang yang baru saja kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala cacar monyet dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.Mendapatkan vaksin cacar (smallpox) untuk mencegah penularan virus monkeypox.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) dr Hanny Nilasari mengatakan, monkeypox dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi, contohnya sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh badan.
Hanny menjelaskan bahwa pada komplikasi lokal, terjadi nyeri atau rasa gatal di area yang terinfeksi atau area kulitnya, atau bisa juga terjadi kelainan menelan jika hal itu terjadi di area mulut atau daerah yang untuk menelan.
"Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi yang berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya itu bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat di mana terjadi kebutaan," katanya Dalam “Mpox Bikin Geger WHO! Seberapa Bahaya?” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, (19/8).
Penularan Mpox
Dia menjelaskan bahwa mpox adalah penyakit infeksius yang ditularkan melalui dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia juga. Adapun manifestasinya, kata dokter itu, adalah munculnya suatu kelainan kulit.
"Jadi manifestasi awal adalah kelainan kulit tetapi diawali oleh gejala-gejala lain. Gejala lainnya berupa demam, kemudian rasa tidak enak badan, kemudian nyeri-nyeri otot, dan juga ada gejala subjektif yang lainnya," kata dr Hanny, dilansir dari Antara.
Setelah itu, ujarnya, muncul kelainan kulit yang hampir mirip dengan kelainan-kelainan kulit lain, sehingga terkadang orang tidak terlalu sadar atau mengenali penyakit tersebut.
Dia mengatakan, pada kasus kelainan yang sangat berat, yakni komplikasi syok sepsis, infeksi sangat berat menyerang seluruh tubuh hingga sampai ke otak, dan sangat memungkinkan berujung pada kematian.
"Tapi angka kematiannya tidak terlalu besar, hanya kurang dari 0,1 persen yang tercatat pada wabah di tahun 2022," katanya.
Apabila memiliki imunitas tubuh yang baik, dia menuturkan, tidak perlu cemas karena tubuh dapat melawan mpox itu. Namun demikian, kata Hanny, tetap harus waspada karena infeksinya bisa menjadi berat pada kondisi-kondisi khusus, terutama orang-orang yang imunitasnya sangat rendah.
Cegah Penularan Mpox
Menurutnya, pencegahan lebih baik, sehingga publik perlu mengetahui cara-cara penularan penyakit tersebut.
Dia menyebutkan sejumlah faktor risiko, antara lain kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, pekerja kesehatan yang merawat pasien mpox, orang-orang dengan imunitas lemah, serta lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas yang baik dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, menerapkan pola hidup bersih, melakukan deteksi dini, membatasi jumlah pasangan seks, serta menggunakan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.
"Kemudian saat ini Kementerian Kesehatan juga sudah mempunyai vaksin, vaksin juga bisa digunakan atau diberikan pada kelompok yang beresiko tadi, jadi supaya tidak terkena, tidak terinfeksi," kata dr Hanny.
- Kompak dan Bahagia, 7 Potret Aaliyah Massaid & Thariq Halilintar Hadiri Pesta dengan Busana Putih
- Mantan Menteri Hukum dan HAM Kumpul, Bahas Apa?
- 6 Momen Diah Permatasari Antar Putranya yang Akan Kuliah di Amerika Serikat, Tempuh Pendidikan di Bidang Bisnis
- VIDEO: Korban Bully Bongkar Kelakuan Ketua Geng SMA Binus, Tantang Sekolah Buka CCTV Kantin
- Ini Dia Sosok Penemu Tupperware yang Terinspirasi Kaleng Cat, Kini Ajukan Kebangkrutan
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024