Kenali Periode Invasi Mpox atau Cacar Monyet serta Upaya Pencegahannya
Mpox memiliki periode invasi dengan gejala khusus yang perlu dikenali untuk membantu dalam pencegahannya.
Mpox atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, kembali menjadi perhatian global setelah peningkatan kasus di berbagai negara, terutama di wilayah Afrika seperti Kongo. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menetapkan penyakit ini sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) karena potensinya untuk menyebar luas dan menyebabkan dampak kesehatan yang serius. Bahkan, di Indonesia sendiri, sejak tahun 2022 hingga kini, Kementerian Kesehatan mencatat ada 88 kasus Mpox yang terdeteksi.
Mpox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis, artinya penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Meskipun asal-usul virus ini dikaitkan dengan hewan liar seperti tikus dan primata, penularannya juga bisa terjadi antar manusia, terutama melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka kulit, atau benda yang terkontaminasi virus.
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
-
Bagaimana cara mencegah cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang dapat dicegah dengan beberapa cara. Berdasarkan hasil pencarian web saya, berikut adalah beberapa cara mencegah cacar monyet yang dapat Anda lakukan: Vaksinasi. Vaksin cacar dapat memberikan perlindungan sekitar 85 persen terhadap cacar monyet. Jika Anda belum divaksin cacar, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda tentang kemungkinan mendapatkan vaksin ini. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi. Cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia melalui cakaran, gigitan, atau kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati, terutama hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Cacar monyet juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan liur, kontak kulit ke kulit, atau benda yang terkontaminasi virus. Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki ruam atau koreng seperti cacar monyet. Jangan menyentuh, mencium, memeluk, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Jaga kebersihan dan disinfeksi lingkungan. Cacar monyet dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa hari. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, atau peralatan makan. Gunakan masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri lainnya saat merawat orang yang terinfeksi. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air atau handsanitizer.
-
Kenapa cacar monyet penting diwaspadai? Hanny mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian agar penyakit ini tidak berkembang menjadi wabah yang meluas di masyarakat.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran cacar monyet? Rekomendasi pertama berkaitan dengan pencegahan, dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Monkeypox (Mpox) untuk mencegah penularan penyakit ini. 'Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,' kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
-
Cacar monyet penyakit apa? Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi untuk menekan penyebaran cacar monyet atau monkeypox di Jakarta mulai hari ini.
Selain itu, penularan bisa terjadi melalui pernapasan dan percikan ludah dari penderita, yang menuntut masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan penderita atau orang yang dicurigai terinfeksi.
Gejala Mpox dan Periode Invasi
Gejala utama Mpox serupa dengan cacar pada umumnya, yaitu demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya ruam pada kulit. Ruam ini biasanya mulai muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Selain itu, penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia bahkan, dalam kasus yang parah, kematian.
"Sebelum menimbulkan gejala, cacar monyet biasanya mengalami masa inkubasi selama 6 sampai 16 hari," jelas Dr. Ifael Y Mauleti, spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi yang sehari-hari praktik di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, Banten.
Lebih lanjut, Dr. Ifael menjelaskan bahwa setelah masa inkubasi, penyakit ini melalui dua periode utama: periode invasi dan periode erupsi kulit.
Periode Invasi
Periode invasi biasanya terjadi selama lima hari pertama sejak gejala mulai muncul. Pada periode ini, penderita akan mengalami gejala demam tinggi, sakit kepala yang intens, pembengkakan pada nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot, dan kekurangan energi. Gejala-gejala tersebut mengindikasikan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi virus.
Periode Erupsi Kulit
Setelah periode invasi, Mpox memasuki periode erupsi kulit. Dalam 1 hingga 3 hari setelah demam dimulai, ruam akan mulai muncul, biasanya pertama kali di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan kaki. Ruam ini bermula dari luka datar yang kemudian berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan, yang selanjutnya berubah menjadi bintik dan akhirnya berkerak dalam waktu sekitar 10 hari. Luka yang timbul pada kulit ini bisa sangat mengganggu, terutama karena mereka sering kali meninggalkan bekas yang butuh waktu hingga tiga minggu untuk benar-benar sembuh, bahkan setelah pasien menjalani perawatan.
Pencegahan Mpox
Meski infeksi Mpox bisa menimbulkan gejala yang serius, ada sejumlah langkah pencegahan yang bisa diambil untuk mengurangi risiko terinfeksi virus ini. Salah satu upaya penting adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama tikus dan primata, yang diduga menjadi sumber penularan virus. Jika seseorang terpapar langsung oleh hewan liar, disarankan untuk segera membersihkan diri menggunakan sabun atau cairan antiseptik. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan:
- Hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama tikus dan primata. Jika terpapar, segera cuci bagian tubuh yang terpapar dengan sabun atau antiseptik.
- Membersihkan benda-benda yang terpapar hewan liar, seperti tempat tidur atau barang lain yang telah disentuh oleh hewan, untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut.
- Hindari mengonsumsi daging hewan liar. Jika hendak memasak daging hewan, pastikan untuk memasaknya dengan baik hingga matang sempurna.
- Hindari kontak dengan penderita atau orang yang diduga terinfeksi cacar monyet, karena penularan virus juga bisa terjadi dari manusia ke manusia melalui cairan tubuh, percikan ludah, atau luka kulit yang terinfeksi.
Dengan memahami gejala dan periode invasi Mpox, serta langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Meski hingga saat ini angka kasus di Indonesia masih relatif terkendali, kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan menghindari faktor risiko sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini lebih lanjut.
Pemerintah juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit ini, terutama bagi mereka yang sering berpergian ke negara-negara dengan tingkat kasus yang tinggi. Selain itu, pihak berwenang diharapkan dapat memperketat pengawasan di pintu masuk negara, terutama pada pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara-negara endemik Mpox.