Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Berikut Penjelasannya
Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
Akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan kemunculan kasus cacar monyet.
Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Berikut Penjelasannya
Perbedaan cacar monyet dan cacar air penting diketahui setiap orang.
Akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan kemunculan kasus cacar monyet. Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
Melansir dari Healthline, cacar monyet atau monkey poxadalah salah satu penyakit zoonosis. Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan menyebabkan komplikasi medis.
-
Apa perbedaan utama ruam cacar monyet dan cacar biasa? Ruam pada cacar monyet biasanya muncul di wajah dan mulut terlebih dahulu, baru kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Ruam pada cacar biasa lebih sering muncul di dada dan punggung, lalu menyebar ke wajah dan bagian tubuh lain. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berubah menjadi koreng.
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
-
Cacar monyet penyakit apa? Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi untuk menekan penyebaran cacar monyet atau monkeypox di Jakarta mulai hari ini.
-
Apa saja gejala cacar monyet? Gejala cacar monyet adalah tanda-tanda yang muncul pada seseorang yang terinfeksi virus monkeypox. Gejala ini biasanya muncul setelah 5-21 hari masa inkubasi, yaitu waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan gejala. Berikut adalah beberapa gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai: Demam tinggi, biasanya di atas 38,5°C atau bahkan 48,5°C, yang disertai dengan menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas. Gejala ini merupakan gejala awal yang dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih.Pembengkakan kelenjar getah bening, yang kemunculannya ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Pembengkakan ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi virus.Ruam kulit, yang muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan, tungkai, dada, atau punggung. Ruam ini berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Ruam ini dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.
-
Mengapa cacar monyet menular? Cacar monyet juga dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
-
Apa perbedaan ruam campak dan cacar air? Meskipun cacar air dan campak menimbulkan ruam, penampilan ruam keduanya berbeda. Ruam cacar air awalnya berupa benjolan merah yang berubah menjadi lepuh yang gatal dan pecah. Ruam campak adalah bintik merah yang datar dan bisa berkumpul.
Sekilas, cacar monyet dan cacar air terlihat mirip. Namun, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Berikut beberapa perbedaan cacar monyet dan cacar air yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Apa Itu Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan cacar air. Kondisi ini sebenarnya sudah ditemukan oleh ilmuwan sejak tahun 1958.
Penyakit cacar monyet acap ditemukan di negara Afrika Barat dan Afrika Tengah. Namun, saat ini, cacar monyet mulai merebak di negara luar Afrika.
Cacar monyet adalah penyakit yang menular. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
Di Indonesia sendiri, cacar monyet baru ditemukan pada 20 Agustus 2022 lalu.
Sejak saat itu, kasus cacar monyet sudah terdeteksi sebanyak 14 kasus. Adapun beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab cacar monyet, antara lain:
• Melakukan kontak langsung dengan pengidap cacar monyet
• Melakukan kontak langsung atau mengonsumsi produk olahan dari hewan yang terinfeksi
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Secara umum, kasus ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Cacar ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya gejala dari cacar air akan lebih parah.
Penyakit cacar air mudah menyebar dari satu orang ke orang lain. Ketika seseorang sudah terkena penyakit ini, kekebalan tubuh akan mengenalinya, sehingga Anda tidak akan terinfeksi penyakit ini untuk kedua kalinya.
Secara umum, gejala cacar air ditandai dengan demam, sakit kepala, kehilangan selera makan, dan rasa lelah berlebihan. Setelah 1-2 hari mengalami gejala tersebut, sejumlah ruam mulai muncul dan berkembang. Ruam ini mengalami 3 fase perkembangan, seperti muncul benjolan, lepuhan berisi cairan, dan ketika mulai sembuh, benjolan tersebut menjadi pecah dan berkerak.
Apa Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Cacar monyet dan cacar air memiliki ciri-ciri hampir sama. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang terletak pada jenis virus, gejala, perkembangan keduanya.
Cacar monyet sendiri disebabkan oleh virus monkeypox. Sedangkan, cacar air disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Penyakit ini biasanya menimbulkan beberapa gejala secara klinis. Seperti demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi medis.
Penyakit cacar monyet umumnya dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua hingga empat minggu.
Kendati demikian, kasus yang parah juga dapat terjadi pada pengidapnya yang bisa berujung kematian.
Sementara itu, cacar air gejalanya dapat berupa ruam gatal dengan lepuh kecil berisi cairan. Ruam melepuh tersebut akan muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan umumnya berlangsung sekitar 5 hingga 10 hari.
Cara Mencegah Cacar Monyet
Ada beberapa upaya pencegahan cacar monyet yang bisa dilakukan, antara lain:
• Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki ruam yang terlihat seperti cacar monyet.
• Hindari memegang pakaian, seprai, selimut, atau alat lain yang pernah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
• Pisahkan orang yang terkena cacar monyet dari orang yang sehat.
• Cuci tangan Anda dengan baik menggunakan sabun dan air setelah kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
• Gunakan juga pembersih tangan berbahan dasar alkohol, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah dan setelah menggunakan kamar mandi.