Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox
PB IDI memberi sejumlah langkah preventif bagi masyarakat untuk menghadapi cacar monyet.
Meningkatnya kasus cacar monyet atau monkeypox merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian saat ini. IDI mengeluarkan rekomendasi bagi masyarakat untuk hadapi kasus ini.
Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi yang sangat penting bagi masyarakat dalam menghadapi cacar monyet atau Monkeypox. Rekomendasi ini mencakup pencegahan hingga penanganan kasus Monkeypox yang perlu dipahami dan diikuti dengan seksama.
Rekomendasi pertama berkaitan dengan pencegahan, dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Monkeypox (Mpox) untuk mencegah penularan penyakit ini.
-
Bagaimana cara mencegah cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang dapat dicegah dengan beberapa cara. Berdasarkan hasil pencarian web saya, berikut adalah beberapa cara mencegah cacar monyet yang dapat Anda lakukan: Vaksinasi. Vaksin cacar dapat memberikan perlindungan sekitar 85 persen terhadap cacar monyet. Jika Anda belum divaksin cacar, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda tentang kemungkinan mendapatkan vaksin ini. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi. Cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia melalui cakaran, gigitan, atau kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati, terutama hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Cacar monyet juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan liur, kontak kulit ke kulit, atau benda yang terkontaminasi virus. Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki ruam atau koreng seperti cacar monyet. Jangan menyentuh, mencium, memeluk, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Jaga kebersihan dan disinfeksi lingkungan. Cacar monyet dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa hari. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, atau peralatan makan. Gunakan masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri lainnya saat merawat orang yang terinfeksi. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air atau handsanitizer.
-
Apa yang penting untuk mencegah cacar monyet? 'Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan,' ujar Hanny dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar monyet? Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
-
Bagaimana mencegah penularan cacar monyet di tempat umum? 'Perhatikan barang-barang di sekitar. Usahakan tidak menggunakan alat mandi bersama, handuk, atau sisir bersama di tempat umum karena masih potensial untuk menularkan infeksi,' lanjut Hanny.
-
Mengapa penting mencegah penularan cacar monyet? Dengan kasusnya yang mulai bermunculan di Indonesia, penting untuk mengenali tips pencegehan ini. Cacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
"Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
Selanjutnya, dokter Hanny juga menyarankan bahwa populasi yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, misalnya mereka yang memiliki multiple partner dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya), sebaiknya menghindari perilaku yang berisiko. Kelompok berisiko tinggi ini harus berkomitmen untuk melakukan hubungan seks yang aman dan sehat dengan menggunakan kondom serta menerima vaksinasi sebagai tindakan pencegahan.
Untuk masyarakat umum, jika seseorang mengalami gejala seperti lesi kulit yang tidak khas dan disertai demam, sangat penting untuk segera mengunjungi dokter dan berkonsultasi. Ini akan membantu dalam diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.
Bersamaan dengan memberikan rekomendasi kepada masyarakat, dokter Hanny juga memberikan beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh tenaga medis dalam hal pencegahan hingga penanganan penyakit ini. Ini melibatkan tindakan pemeriksaan awal, termasuk wawancara tentang perkembangan penyakit, pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yang melibatkan pengambilan cairan dari lenting/keropeng/kelainan kulit.
Terkait dengan obat antivirus dan vaksin, rekomendasi adalah melakukan distribusi secara desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pemberian obat antivirus dan vaksin harus didasarkan pada indikasi dan prioritas tertentu.
Terakhir, peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit Monkeypox juga menjadi prioritas. Edukasi ini harus disebarkan secara luas agar masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Sebagai informasi tambahan, anda dapat mengakses informasi umum mengenai Monkeypox melalui situs web Kementerian Kesehatan di https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/FAQ_Monkeypox.pdf
Di Indonesia, penyakit Monkeypox telah masuk dan tercatat ada 15 kasus positif di wilayah Jakarta, dengan 1 kasus yang telah dinyatakan sembuh dan 14 kasus lainnya yang masih dalam isolasi di Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan vaksin Monkeypox yang telah diberikan kepada 251 dari target 495 orang.