Beda dengan Cacar Air, Kenali Ruam Bagi Penderita Cacar Monyet Menurut Dokter Kulit
Cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Meskipun gejalanya terlihat ringan namun bisa menyebabkan komplikasi
Dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Fitria Agustina Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV mengatakan ada karakteristik gejala klinis seperti ruam yang cukup khas dijumpai pada penderita cacar monyet atau Mpox.
Fitria menyebut berdasarkan laporan wabah tahun 2022, lesi dan ruam yang dapat dijumpai pada pasien Mpox sering terjadi di area genital, anorektal atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah.
-
Apa perbedaan utama ruam cacar monyet dan cacar biasa? Ruam pada cacar monyet biasanya muncul di wajah dan mulut terlebih dahulu, baru kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Ruam pada cacar biasa lebih sering muncul di dada dan punggung, lalu menyebar ke wajah dan bagian tubuh lain. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berubah menjadi koreng.
-
Apa saja gejala cacar monyet? Gejala cacar monyet adalah tanda-tanda yang muncul pada seseorang yang terinfeksi virus monkeypox. Gejala ini biasanya muncul setelah 5-21 hari masa inkubasi, yaitu waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan gejala. Berikut adalah beberapa gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai: Demam tinggi, biasanya di atas 38,5°C atau bahkan 48,5°C, yang disertai dengan menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas. Gejala ini merupakan gejala awal yang dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih.Pembengkakan kelenjar getah bening, yang kemunculannya ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Pembengkakan ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi virus.Ruam kulit, yang muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan, tungkai, dada, atau punggung. Ruam ini berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Ruam ini dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.
-
Apa gejala cacar monyet? Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan menyebabkan komplikasi medis.
-
Apa itu cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit.
-
Cacar monyet penyakit apa? Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi untuk menekan penyebaran cacar monyet atau monkeypox di Jakarta mulai hari ini.
-
Kapan gejala cacar monyet muncul? Gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi.
Ia juga menyebut ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh.
“Ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki,” jelasnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/8).
Fitria mengatakan, lesi pada cacar monyet sering digambarkan sebagai nyeri, kecuali saat penyembuhan pasien sering mengeluhkan gatal. Dan biasanya lesi juga timbul bersamaan pada berbagai stadium atau disebut asinkron.
Adanya lesi pada area genital juga menyebabkan gejala pada rektal atau dubur seperti tinja yang bernanah atau berdarah, nyeri, atau pendarahan di sekitar dubur.
Berbeda dengan Cacar Air
Fitria menjelaskan cacar air dan cacar monyet sama-sama menyebabkan ruam, namun ruam pada cacar monyet lebih padat, lepuhannya berisi cairan dan berakhir menjadi luka keropeng.
“Lesi biasanya lebih besar dan lebih seragam daripada cacar air, dan disertai gejala demam tinggi, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang lebih dominan dibandingkan dengan cacar air,” tulis Fitria.
Fitria mengatakan cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Meskipun gejalanya terlihat ringan namun bisa menyebabkan komplikasi hingga kematian terutama pada anak-anak, ibu hamil dan pasien dengan gangguan sistem imun.
Komplikasinya meliputi infeksi sekunder, pnuemonia, endefalitis, infeksi kornea hingga hilangnya penglihatan.
Pengobatan cacar monyet, kata Fitria, merupakan simtomatik yang fokus mengurangi gejala demam dan nyeri. Dan vaksin yang digunakan untuk cacar (smallpox) juga mampu memberikan perlindungan terhadap cacar monyet.
Berdasarkan data WHO tahun 2022, pemberian vaksin cacar monyet lebih fokus pada individu yang berisiko tinggi cacar monyet seperti yang memiliki pasangan seksual lebih dari satu, tenaga kesehatan yang berisiko terpapar, petugas laboratorium dan seseorang yang kontak erat dalam waktu empat hari sejak paparan.
“Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit. Ketentuan lebih lanjut penggunaan vaksin di Indonesia akan diatur sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.