Turis Sepi Karena Covid-19, 60 Persen Karyawan Hotel di DIY Dirumahkan
Deddy merinci jika seorang karyawan di hotel maupun restoran di DIY bekerja selama 15 hari dan 15 hari diliburkan.
Wabah virus Corona membawa dampak negatif bagi usaha sektor pariwisata di DIY. Minimnya wisatawan yang datang ke Yogyakarta membuat restoran dan hotel menjadi sepi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono menyebut ada 60 persen karyawan hotel dan karyawan di DIY yang dirumahkan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Deddy menerangkan jika para karyawan ini tak di-PHK namun dirumahkan secara bergantian. Deddy merinci jika seorang karyawan di hotel maupun restoran di DIY bekerja selama 15 hari dan 15 hari diliburkan.
"Sudah ada 60 persen (hotel dan restoran) yang merumahkan karyawannya. Tapi untuk jumlah tenaga kerjanya kita belum ada data yang pasti," ujar Deddy saat dihubungi, Jumat (3/4).
Deddy memaparkan jika saat ini tingkat okupansi hotel di DIY mengalami penurunan drastis. Deddy menyebut tingkat okupansi hotel di DIY saat pandemi virus Corona ini di bawah 10 persen.
"Okupansi saat ini 0-9 persen saja," ungkap Deddy.
Deddy menerangkan meskipun tingkat okupansi hotel sangatlah rendah namun belum ada hotel menyatakan tutup. Deddy mengungkapkan hotel menyiasati sepinya pengunjung ini dengan mengurangi shift kerja karyawan.
"Bukan berarti ditutup berhenti, itu enggak. Otomatis daya operasional listrik masih ada. Hotel tetap beroperasi dengan mengurangi shift. Misalnya yang dulu ada lima (orang per shift) sekarang tinggal separuh per shiftnya," papar Deddy.
Deddy berharap kondisi yang dialami pengelola hotel dan restoran ini mendapatkan perhatian pemerintah. Deddy berharap ada keringanan pajak dari pemerintah terhadap pengelola hotel dan restoran.
Meskipun demikian belum ada kepastian dari pemerintah tentang bentuk keringanan yang akan diterima pengelola hotel dan restoran saat virus Corona mewabah.
"Sampai saat ini baru memberikan surat ke gubernur, bupati, dan wali kota tapi belum ada solusi. Kita menunggu kita dengan sabar ikhlas dan tawakal," ungkap Deddy.
(mdk/ray)