Tutup tiga hari, Bandara Ngurah Rai merugi Rp 42 miliar
Hal itu terjadi akibat dari faktor alam abu Gunung Raung dan Gunung Barujari.
Pasca buka tutup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali terhitung sejak Kamis 3 November lalu, sedikitnya kerugian yang dicapai berkisar Rp 42 miliar. Kisaran jumlah kerugian tersebut disampaikan Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, di celah acara program peningkatan jumlah kunjungan pariwisata di Bali.
Yuniartha mengatakan, selama buka tutup tiga hari terakhir ini bisa diperkirakan kerugian yang diterima untuk Bali dari kunjungan wisatawan mencapai Rp 42 miliar. Perhitungannya berdasarkan laporan bahwa sedikitnya 1500 USD/hari.
"Per hari saja masukan yang diterima mencapai 1500 USD. Dengan tutupnya selama tiga hari, kurang lebih mencapai Rp 42 miliar," ungkapnya di Kuta Bali, Senin (9/11).
Terkait ini pihak Provinsi sudah melakukan berbagai upaya dalam upaya bisa memenuhi target nasional 10 juta Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan target untuk Bali sebanyak 7 juta Wisman.
"Selama satu tahun ini, kita menghadapi masalah alam yang mengharuskan pintu masuknya internasional harus buka tutup. Hal itu terjadi akibat dari faktor alam abu Gunung Raung dan Gunung Barujari. Semoga bisa kita penuhi target nasional untuk Bali mencapai 10 juta Wisman hingga tahun 2015, ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali baru saja dibuka kembali pukul 06.45 WITA. Namun kondisi ini masih berstatus waspada. Hal ini setelah melihat pergerakan angin yang membawa abu vulkanik Gunung Barujari mulai perlahan mendekati kembali pulau "Seribu Pura" Ini.
Dari pantauan satelit pihak BMKG menunjukkan ada pergerakan angin menuju ke barat, ke arah pulau Bali. Pun demikian, pihak otoritas Bandara Ngurah Rai belum memastikan adanya penutupan kembali.
"Sejauh ini belum ada himbauan yang menunjukkan untuk kembali melakukan penutupan. Saat ini masih dalam kondisi pengaturan jadwal penerbangan dari para maskapai penerbangan," ungkap CO GM Angkasa Pura Ngurah Rai, I GN Putu Arditha, di Denpasar Bali, Senin (9/11).