Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Jokowi Berdoa Pandemi Segera Berlalu
"Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua diberi keselamatan," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi untuk masyarakat Indonesia beragama Hindu. Tanggal 25 Maret ini memang bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.
"Hari Raya Nyepi di Tahun Baru Saka 1942 datang ketika segenap umat beragama, juga masyarakat Hindu, tengah menyepi dari keramaian," kata Jokowi dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Rabu (25/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Jokowi juga menyampaikan harapannya. Dia berdoa agar Covid-19 di Tanah Air segera berlalu.
"Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua diberi keselamatan," kata Jokowi.
Seperti diketahui, berbagai upaya sedang dilakukan pemerintah menyikapi penyebaran virus corona. Salah satunya dengan melakukan social distancing atau membatasi aktivitas sosial agar jaga jarak bisa diterapkan, hingga physical distancing atau membatasi kontak fisik.
Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan secara matang langkah tersebut dari pada harus mengambil keputusan mengunci suatu daerah dari berbagai aktivitas atau lockdown.
"Dan itu sudah saya pelajari saya memiliki analisa seperti ini. dari semua negara, kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya apa, semuanya dari kementerian luar negeri dari dubes dubes yang ada terus kita pantau setiap hari," ujar Jokowi.
Menurutnya, kebijakan yang cocok untuk Indonesia ialah physical distancing atau jaga jarak secara fisik. Apabila rakyat bisa disiplin melakukan, Jokowi yakin penyebaran corona bisa dicegah.
(mdk/lia)