Viral Ayah di Duren Sawit Aniaya Anak Kandung, Penyebab Cuma Masalah Jemuran
Arie mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada sore hari, diketahui korban tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, korban diminta untuk menjemur pakaian oleh ibu tirinya. Namun, tempat jemuran penuh dan disarankan oleh tantenya digantung di gantungan.
Abdul Mihrab (40) tega menganiaya RPP, remaja putri 12 tahun yang merupakan anak kandungnya sendiri. Aksi Abdul menjadi viral di media sosial dengan video berdurasi 1 menit 26 detik.
Peristiwa yang diketahui terjadi di Duren Sawit itu rupanya dipicu hanya karena masalah jemuran.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kapan Arya Wiguna viral? Nama Arya Wiguna sempat viral pada 2012 lalu karena perseteruannya dengan Eyang Subur.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian menjelaskan usai videonya vira, polisi langsung menangkap Abdul sekira jam 23.30. Agar keselamatan korban tak lagi terancam.
"Polisi langsung mengambil langkah tadi malam viral kita mendapatkan informasi sekitar jam 11.30 malam langsung kita ambil langkah mengamankan pelaku supaya tidak terjadi berulang," kata Arie Ardian di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/7).
Arie mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada sore hari, diketahui korban tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, korban diminta untuk menjemur pakaian oleh ibu tirinya. Namun, tempat jemuran penuh dan disarankan oleh tantenya digantung pakai gantungan.
"Mungkin tidak sesuai dengan keinginannya (ibu tirinya) anak ini dimarahin. Ayahnya mendengar, ayahnya emosi menjambak korban dan menyeret korban kurang lebih sejauh 7 meter dan melakukan pemukulan terhadap bagian wajah dari korban dengan menggunakan sandal dan tangan kosong. Sehingga korban mengalami lebam dan luka di sekitar muka. Sekarang korban sedang divisum," jelasnya.
"Jadi luka di bagian wajah, pipi kanan, kirinya lebam, terus kaki, diseret tadi kakinya luka, berdarah dan sudah kita lakukan visum, dan kita lakukan pengobatan," sambungnya.
"Korban ini tinggal juga berdekatan dengan tantenya, adik dari bapaknya. Sementara mungkin dititipkan ke sana dan sekarang kita lakukan pendampingan terkait dengan trauma healing," katanya.
Diduga Korban Sudah Sering Dianiaya
Arie menduga, penganiayaan sudah berlangsung sejak lama. Hal itu akan didalami penyidik.
"Sudah beberapa kali. Nanti saya dalami beberapa kalinya. Sudah sejak lama, kita baru saja melakukan penangkapan, nanti kita lakukan pendalaman," katanya.
"Ya sementara kita belum periksa terkait dengan apakah dalam pengaruh atau tidak. Ini baru kita amankan. Nanti secara kejiwaan akan dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Atas hal tersebut, polisi akan mendampingi korban untuk menghilangkan trauma nya.
"Korban ini tinggal juga berdekatan dengan tantenya, adik dari bapaknya. Sementara mungkin dititipkan ke sana dan sekarang kita lakukan pendampingan terkait dengan trauma healing," tuturnya.
Diketahui, dalam video yang beredar tersebut suara perempuan dalam video itu mengatakan, seorang ayah tega menganiaya anak kandungnya sendiri.
"Ini lihat anak dianiaya, anak kandung dianiaya sama bapaknya. Cuma gara-gara masalah sepele, ini sampai berdarah, itu ada darahnya itu, ini buktinya darahnya, biarin. Kalau enggak, gw laporin," ujar suara perempuan dalam video.
"Enggak takut gua," jawab pria yang diduga ayah yang tak menggunakan pakaian dan hanya mengenakan celana pendek saja.
"Ya sudah lu siap kan, tenang saja, penganiayaan anak, ada Kak Seto kok," jawab perempuan kembali.
"Ambil, kamar mandi sono, jalan," ujar pria tersebut kepada sang anak.
"Ampun," jawab anak yang menggunakan kaos berwarna kuning dan celana merah muda.
"Satria awas, berdarah udah," ucap perempuan.
"Jalan," perintah pria tersebut kepada anak sambil memegang sandal.
"Biarin Cin, lu dipukul biarin Cin, lu dipukul biarin, itu sampai berdarah, lihat ini ya, ini tanda bukti bukan rekayasa," ujar perempuan dalam video kembali.
"Jalan," perintah pria kepada sang anak kembali.
"Iya," jawab anak tersebut sambil menangis.