Viral Guru Honorer Spill Gaji Rp250 Ribu Per Bulan di Medsos, Ini Kata Pemprov NTT
Viral video seorang guru dari SMKN 6 Ende, yang menyebutkan gaji per bulan sebesar Rp250.000.
Viral video seorang guru dari SMKN 6 Ende, yang menyebutkan gaji per bulan sebesar Rp250.000. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo mengapresiasi para guru honorer yang telah mengabdi di sekolah itu, meski mendapat gaji yang kecil ditambah dengan jarak ke sekolah mencapai puluhan kilometer.
"Saya apresiasi dan terima kasih kepada para guru yang masih mau mengajar dengan gaji yang begitu kecil. Apalagi jarak antara sekolah dengan ibu kota Kabupaten Ende sekitar 60 kilometer," katanya, Kamis (8/8).
- Rieke 'Oneng' Geram Kasus Viral Orangtua Murid Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Guru Honorer, Bakal Kawal Sampai Tuntas
- Viral Video Mesum Guru dan Murid di Gorontalo, Pemeran Pria Dinonaktifkan Sebagai Pengajar
- Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali
- Viral Guru Honorer Ungkap Gajinya Selama Dua Bulan, Bikin Sedih
Menurut Ambrosius, pemerintah NTT tidak tinggal diam terkait keluhan para guru honorer soal gaji yang tak layak itu. Pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk mendukung guru-guru honorer berupa tambahan penghasilan sebesar Rp400.000 per bulan.
"Ini sudah tahun ke enam. Tambahan penghasilan per bulan Rp400.000 diberikan kepada guru honor yang upahnya di bawah UMR provinsi NTT. Sekarang teman-teman masih melakukan verifikasi dan validasi untuk proses pembayaran tambahan penghasilan," ungkapnya.
Selain itu pemerintah juga membuka ruang dan kesempatan bagi guru-guru honorer untuk mengikuti tes formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ambrosius memerinci, pada tahun 2021, pemerintah membuka 8.000 lebih formasi guru PPPK, tapi yang lulus hanya 3.000 orang lebih. Kemudian, pada tahun 2023 ada tambahan 1.443 guru ASN PPPK.
Selanjutnya, pada tahun 2024 Penjabat Gubernur NTT sudah mengajukan tambahan ke Pemerintah Pusat sebanyak 5.300 formasi ASN PPPK.
"Karena itu saya mengajak teman teman honorer untuk mempersiapkan diri dengan baik. Belajar, agar nanti lulus menjadi guru ASN PPPK, sehingga penghasilannya lebih baik," jelas Ambrosius.
Ambrosius juga mengingatkan para kepala sekolah SMA dan SMK di NTT, yang mempekerjakan guru-guru honorer agar memberi perhatian dengan mendukung, serta membantu mereka mempersiapkan diri dengan baik, sehingga bisa berhasil dalam seleksi ASN PPPK.
Guru Harus Bijak Pakai Medsos
Terkait guru yang mengunggah video di media sosial, Ambrosius mengingatkan agar jika ingin menggunakan media sosial gunakan hal-hal yang mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya sebagai guru.
"Begitu juga kalau ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan potensimu. Tidak usah menyampaikan tentang orang lain atau lembaga lain," ujar Ambrosius.
Meski begitu, Ambrosius mengaku tidak marah dengan unggahan guru SMK Negeri 6 Ende. Dia mengaku itu adalah kondisi sesungguhnya yang dialami guru honorer di sekolah tersebut.
"Sekali lagi saya mengimbau kepada teman teman guru, agar jika menggunakan media sosial, dengan kembangkan potensi supaya mengajar lebih baik. Dengan cara itulah kita mengabdi kepada bangsa ini. Untuk menjadikan sekolah-sekolah kita menjadi sekolah yang berkualitas untuk nanti menyongsong NTT cerdas dan berbudaya," tambah Ambrosius.