Wali Kota Tangsel Kawal Langsung Jokowi Bagikan Bantuan Pangan di Tangsel
Bantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
Bantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
- Diusung Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024, Komika Marshel Widianto Berhak Memilih dan Dipilih
- Jokowi Tinjau Pembangunan Tanggul di Tombok Loro: 30 Tahun Minimal Bisa Menahan Rob
- Jokowi Setujui Pembentukan KEK Setangga Kalsel, Luasnya 668,3 Hektare
- Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Wali Kota Tangsel Kawal Langsung Jokowi Bagikan Bantuan Pangan di Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP), di Tandon Ciater, Serpong, Tangsel, Senin (19/2).
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang hari ini hadir secara langsung menyerahkan bantuan ini ke masyarakat di Tangerang Selatan," ucap Benyamin.
Benyamin mengatakan, bantuan ini diserahkan ke 22 ribu masyarakat penerima manfaat bantuan pangan.
Menurutnya, hal ini akan membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya.
"Hari ini kurang lebih seribu lebih ya, yang akan menerima bantuan beras 10 kilogram, tapi seluruh penerima bantuan ini nanti kurang lebih 22 ribu. Dan ini akan diberikan selama 6 bulan berturut-turut," ujar Benyamin.
Tentu, kata Benyamin, hal ini juga bisa pendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat untuk kembali menguat pasca pandemi.
Untuk itu, salah satu langkah yang dilakukan dengan menjaga konsumsi masyarakat.
"Laju pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tangerang Selatan saya harap semakin naik ya. Angkanya sebelum Covid-19 itu 7,2 persen, sekarang sudah di angka 5 persen,” ujar Benyamin.
“Caranya ya salah satunya menjaga konsumsi, supaya menekan inflasi, menjaga stabilitas harga pangan. Oleh karena itu kegiatan ini sangat membantu dalam kaitan pertumbuhan ekonomi dan daya beli," tambah Benyamin.
Apalagi, kata Benyamin, harga beras di pasaran saat ini tengah menguat. Sehingga langkah-langkah cepat harus dilakukan untuk menekan itu semua.
"Saat ini di pasaran harga beras kurang lebih Rp11-15 ribu rupiah. Saya sudah bekerja sama dengan daerah penghasil beras karena Tangsel bukan penghasil beras,” ujar Benyamin.
“Oleh karena itu, saya akan melihat fluktuasi harganya, kita intervensi lewat operasi pasar, selain cadangan beras pemerintah, Bulog dan lain sebagainya untuk menekan harga, menstabilkan harga sepanjang stok di pasar kita langka. Kita sudah melakukan bazar-bazar murah," jelas Benyamin.
Pemkot Tangsel juga melakukan upaya stimulan kepada masyarakat soal pangan lewat Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Tangerang Selatan.
Sehingga cakupan kerja samanya semakin luas dan persoalan inflasi dapat ditekan.
"Intinya menekan pengeluaran rumah tangga, supaya inflasi, supaya konsumsi mereka juga terjaga," kata Benyamin.
Wali Kota juga menekankan soal data penerima manfaat, agar semakin tepat sasaran. Apalagi kondisi perekonomian masyarakat bisa saja mengalami perubahan tiap waktunya.
"Makanya saya tiap bulan melakukan cleansing data bersama BPS, Bappeda, Dinas Sosial, Camat serta Lurah. Artinya yang sudah naik dari garis kemiskinan, yang sudah tidak masuk kriteria, ya tidak perlu lagi masuk kedalam itu," jelas Benyamin.
Ditambah, kata Benyamin, peran Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) juga diperlukan untuk memastikan permasalahan data menjadi tepat. Sehingga kebersamaan dari tingkat bawah hingga pusat dapat terjaga.
Oleh karenanya, kata Benyamin, masyarakat tidak perlu khawatir dan panik terhadap ketersediaan pangan di pasaran.
Presiden Jokowi mengatakan, tujuan pemerintah memberikan bantuan beras karena saat ini harga beras mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan tersebut hampir terjadi di seluruh negara.
"Karena kita tahu harga beras di seluruh negara di dunia ini sekarang sedang naik, tidak hanya di Indonesia saja. Kenapa naik, karena ada perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen," terang Jokowi.