Wamenkes: Vaksinasi Covid-19 akan Gagal Kalau Testing & Tracing Tidak Kuat
Data Senin (1/3), baru 1.705.239 orang telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama. Sementara jumlah orang yang sudah menerima vaksin Sinovac dosis kedua sebanyak 1.010.028.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mendorong penguatan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) di lingkungan masyarakat. Dia mengingatkan, vaksinasi Covid-19 tidak akan berhasil membentuk kekebalan komunitas jika testing dan tracing tidak berjalan maksimal.
"Vaksinasi itu akan gagal kalau proses tracing dan testingnya tidak kuat. Proses vaksinasi itu akan sukses apabila didorong dengan tracing dan testing yang kuat di masyarakat, di tempat hulu," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Satu Tahun Pandemi Covid-19, Selasa (2/3).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dante menyebut, pemerintah akan melibatkan Babinsa (Bintara Pembina Desa), Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) hingga kader puskesmas untuk melakukan tracing. Diperkirakan ada 100.000 anggota dari tiga unsur tersebut diterjunkan untuk melakukan pelacakan kontak erat Covid-19.
"Pentingnya apa? kalau kita mengetahui kontak erat pasien yang diagnosis belum mencapai kategori berat maka mortalitas akan berkurang," sambungnya.
Selain memperkuat pemeriksaan dan pelacakan, Dante mengimbau masyarakat untuk tetap mamatuhi protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Dia menegaskan, tanpa partisipasi masyarakat dalam melaksanakan 3M, pandemi Covid-19 tidak akan berakhir sampai kapan pun.
"Kebersamaan ini yang akan membuat kita keluar dari masa-masa pandemi," ucap dia.
Data Senin (1/3), baru 1.705.239 orang telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama. Sementara jumlah orang yang sudah menerima vaksin Sinovac dosis kedua sebanyak 1.010.028.
Sementara target sasaran penduduk yang harus divaksinasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 181.554.465 orang.
Baca juga:
1.000 Dosis Vaksin Covid-19 Terbuang di Jepang karena Mesin Pendingin Rusak
Menristek Harap Harga Vaksin Merah Putih Bisa Dibanderol 5 Dolar AS
Menristek Ungkap Alasan Indonesia Lama Produksi Vaksin
Vaksinasi di Bandung Diikuti Pejabat Publik dan Penyintas Covid-19
Tangsel Mulai Vaksinasi Tahap II Bagi ASN, TNI dan Polri
Peretas China Incar Perusahaan Farmasi India Pembuat Vaksin Covid-19
Ketua DPR: Puskesmas Ujung Tombak Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19