Wapres JK: 2019, Indonesia siap tambah pasukan perdamaian PBB
Indonesia siap menambah jumlah pasukan perdamaian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi 4.000 prajurit hingga 2019. Saat ini, jumlah pasukan perdamaian Indonesia telah mencapai 3.500 prajurit.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di Markas Besar PBB di Kota New York. Dalam pidatonya, JK, begitu dia disapa, menyatakan Indonesia siap menambah jumlah pasukan perdamaian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi 4.000 prajurit hingga 2019.
Saat ini, jumlah pasukan perdamaian Indonesia telah mencapai 3.500 prajurit.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
"Kita tidak akan berhenti di sana. Kita siap berkontribusi 4.000 pasukan perdamaian hingga 2019, dengan meningkatkan proporsi pasukan perempuan," kata Wapres JK. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (28/9).
Wapres mengatakan, Indonesia percaya bahwa operasi pasukan perdamaian di bawah PBB harus terus dilanjutkan.
Dalam kesempatan tersebut, JK juga mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan negara-negara PBB memilih Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
Indonesia, kata JK, akan bekerja sebaik-baiknya dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan mengharapkan dukungan para pihak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, saat ini pasukan perdamaian PBB perempuan jumlahnya masih sangat sedikit atau hanya 3 persen dari total pasukan.
Untuk Indonesia sendiri, setidaknya terdapat 111 perempuan yang menjadi pasukan perdamaian baik untuk sipil maupun militer. Keberadaan mereka akan ditingkatkan jumlahnya.
Retno menyampaikan, pasukan perdamaian PBB perempuan menjadi kebutuhan dalam penanganan konflik dan pascakonflik.
"Karena banyak korban konflik merupakan anak dan perempuan yang lebih memiliki kepercayaan dan kenyamanan dengan perempuan," katanya.
Baca juga:
Wapres JK: Dunia butuh PBB yang lebih responsif dan kredibel
Wapres JK tidak masalah video joget bersama cucu jadi viral
Tingkah lucu SBY, Jokowi dan JK saat bersama sang cucu
Di markas PBB New York, Wapres JK serukan dunia bersatu lawan penyakit TBC
Puan dampingi Jusuf Kalla dalam general debate sidang majelis umum PBB ke-73
Di sela sidang umum PBB, JK bertemu Wapres AS bahas politik hingga perdagangan
Di AS, Wapres JK ajak negara dunia berkoalisi tangkal dampak perang dagang