Wapres JK Sebut Jokowi Butuh Menteri Yang Berani Mengeksekusi
Politisi senior Golkar itu menjelaskan, jika menteri selanjutnya tidak tegas. Dan selalu mengulur waktu untuk mengeksekusi hal tersebut dapat menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi terhambat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan jajaran menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin selanjutnya harus tegas mengambil keputusan sesuai dengan program-program yang dibuat. Sehingga menurut JK, sosok menteri yang baik yaitu memiliki keberanian untuk mengeksekusi.
"Pada dasarnya menteri itu mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan dari program yang ada sesuai bidangnya. Sehingga hanya orang yang punya ketegasan dan pikiran dan tindakan dan juga keberanian yang bisa mengeksekusi,"katanya di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi saat tiba di GWK? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Politisi senior Golkar itu menjelaskan, jika menteri selanjutnya tidak tegas. Dan selalu mengulur waktu untuk mengeksekusi hal tersebut dapat menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi terhambat.
"Kalau mengulur-ngulur atau tidak cepat mengeksekusi lambat perkembangan pertumbuhan kita. Ekonominya politik sosialnya. Maka Presiden lebih menekankan menteri yang berani mengeksekusi," ungkapnya.
Sebelumnya Presiden terpilih Jokowi menyatakan keseriusannya menjadikan anak-anak muda Indonesia sebagai menteri di kabinetnya. Jokowi secara terang-terang meminta Ketum parpol pengusungnya untuk mengajukan sejumlah nama dari kalangan muda untuk dijadikan menteri.
"Saya minta dari partai juga ada yang muda, ada dari profesional juga," kata Jokowi.
Baca juga:
JK: Anak Muda Sukses di Bisnis Jangan Didorong jadi Birokrat
Belum Diminta Jokowi, NasDem Siapkan Prananda Paloh Buat Calon Menteri
Buya Syafii Harap Jokowi Tak Pakai Praktik 'Dagang Sapi' dalam Susun Kabinet
Utak-Atik Menteri Ekonomi Kabinet Jokowi Periode II
3 Politikus Muda Anak Petinggi Partai Berpeluang Besar Jadi Menteri Jokowi
Musim Kemarau, Jokowi Minta Menteri Turun ke Daerah Potensi Kekeringan