Wapres Ma'ruf: di Tengah Pandemi Covid-19, Indonesia Harus Tetap Berkarya & Kreatif
Ma'ruf juga memberikan apresiasinya kepada para dokter dan tenaga medis yang tengah berjuang membantu penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah menerbitkan empat seri prangko dalam suasana perayaan Peringatan 75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya untuk mengabadikan perjuangan melawan Covid-19.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, peluncuran prangko edisi khusus harus menjadi momentum bangkitnya semangat masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Dia minta bangsa untuk tetap produktif dan inovatif dalam berbagai bidang khususnya bidang seni dan budaya demi kemajuan bangsa.
-
Siapa yang dirayakan di HUT RI? Tahun ini, Indonesia tengah berulang tahun ke-79.
-
Apa yang dirayakan pada HUT RI? "Memperingati kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan kebebasan, tetapi juga tentang berkomitmen untuk menjaga persatuan dan keadilan di negeri ini. Selamat HUT RI ke-79!"
-
Mengapa lomba HUT RI penting? Lomba-lomba HUT RI bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan semangat nasionalisme, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.
-
Kapan HUT RI dirayakan? Tanggal 17 Agustus merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, menandai hari kemerdekaan yang dirayakan dengan penuh semangat di seluruh pelosok tanah air.
-
Kapan penulisan ucapan HUT RI menjadi penting? Di setiap momen kemerdekaan, logo dan tema yang diusung menjadi perhatian oleh masyarakat karena mereka akan menggunakan keduanya di berbagai acara peringatan kemerdekaan ataupun di media sosial. Namun, bagaimana dengan penulisan ucapan HUT RI yang banyak orang buat? Apakah sudah benar?
"Meskipun saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19, kita sebagai bangsa yang besar, harus terus dapat maju, produktif dan berkarya, serta berinovasi di semua bidang kehidupan bangsa khususnya bidang seni dan budaya," katanya, Rabu (19/8).
Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan mampu menghadapi berbagai macam tantangan dalam berbangsa dan bernegara.
"Oleh karena itu, prangko seri telekomunikasi prima menjadi penting untuk kita terbitkan," tegasnya.
Ma'ruf juga memberikan apresiasinya kepada para dokter dan tenaga medis yang tengah berjuang membantu penanganan pandemi Covid-19. Selain itu, apresiasi juga diberikan untuk pelaku ekonomi kreatif yakni para seniman dan artis musik Indonesia yang telah memberikan karya-karyanya dan menjadi bagian penting kreativitas negara ini.
"Prangko Seri Penanggulangan Covid-19 yang diterbitkan adalah salah satu wujud apresiasi Pemerintah kepada para dokter dan tenaga medis, yang menjadi pejuang garda terdepan di bidang kesehatan, dan telah menunjukkan semangat dan integritas yang tinggi untuk membantu sesama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
"Semoga para seniman dan musisi dapat tetap berkarya dan berkreasi mengobarkan semangat perjuangan termasuk dalam menginspirasi bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan Covid-19," tambahnya.
Prangko Tetap Jadi Media Mengabadikan Momen Khusus Bersejarah
Ma'ruf menyebut, penggunaan teknologi informasi yang modern tidak menurunkan popularitas prangko. Meksi tak banyak dipakai sebagai alat pembayaran pos, tetapi prangko populer digunakan sebagai media untuk mengabadikan momen-momen penting dan bersejarah.
"Prangko saat ini tidak banyak lagi digunakan sebagai alat pembayaran pengiriman pos. Namun, peran prangko masih tetap menjadi media yang dapat mengabadikan momen-momen khusus, bersejarah, diplomasi dan hubungan internasional," ungkapnya.
Dia menuturkan, sejarah panjang membuktikan bahwa penggunaan prangko tak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran pengiriman pos, tetapi juga menjadi media visualisasi peristiwa bersejarah suatu bangsa.
Oleh karena itu, berbagai negara di dunia termasuk Indonesia sering mengabadikan berbagai peristiwa bersejarahnya dalam bentuk gambar atau desain khusus di prangko.
"Perjalanan panjang sejarah prangko membuktikan bahwa Prangko bukan hanya sekedar sebagai alat bayar pengiriman pos, namun juga sebagai media visualisasi nilai-nilai keberagaman masyarakat bahkan kedaulatan suatu negara," terangnya.
Selain itu, menurut Ma'ruf, peminat prangko juga telah menembus batas, baik usia maupun geografis. Sehingga, banyak orang yang memiliki kegemaran untuk mengumpulkan prangko.
"Prangko klasik salah satunya menjadi salah satu benda koleksi yang bernilai sangat tinggi yang digemari oleh para kolektor di Indonesia bahkan dunia," tutupnya.
Untuk diketahui, penggunaan prangko dimulai pada tanggal 6 Mei 1840 di Inggris. Ketika itu, untuk pertama kalinya prangko mulai disematkan pada surat-surat yang akan dikirim sebagai bagian dari ongkos pengiriman. Di Indonesia, Prangko pertama diedarkan pada 1864, dan pada 1 April 1964 diterbitkan prangko seri peringatan 100 tahun digunakannya prangko di tanah air.
Selain menjadi alat bayar pengiriman pos, prangko juga memiliki unsur aktualitas atau berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada satu waktu. Sekalipun kepingnya relatif kecil tetapi prangko sarat mengandung makna tentang berbagai fenomena. Oleh sebab itu, Prangko telah menjadi bagian penting dari setiap peristiwa bersejarah bangsa dan masyarakat Indonesia.
(mdk/fik)