Warga Lintasi PLBN Skouw Jayapura Melonjak saat Kunjungan Paus Fransiskus ke Vanimo PNG
Paus Fransiskus mengunjungi Vanimo, Papua Nugini (PNG), pada 6 Agustus lalu. Ramai warga Papua yang mengurus Pas Lintas Batas (PLB) saat kunjungan itu.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Vanimo, Papua Nugini (PNG), pada 6 Agustus lalu berdampak pada jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang melintasi Pos Lintas Batas Nasional Skouw Jayapura, Papua. Kemenkumham Papua mencatat terjadi lonjakan pelintas batas sebelum dan setelah kedatangan pemimpin gereja Katolik dunia itu.
"Terjadinya lonjakan para pelintas yang ingin melakukan perjalanan ke Vanimo PNG dalam rangka menghadiri kedatangan Paus Fransiskus," ucap Kakanwil Kemenkumham Papua Anthonius Mathius Ayorbaba, Senin (9/9).
- Bertolak ke Papua Nugini, Paus Fransiskus Akhiri Kunjungan Bersejarah di Indonesia
- Penampakan Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke RI
- Cerita Remaja Asal Papua Datang ke GBK untuk Minta Diberkati Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman
Selain meningkatnya warga yang mengajukan permohonan pembuatan Pas Lintas Batas (PLB) di PLBN Skouw, padatnya pelintas di perbatasan Wuttung PNG dikarenakan terbatasnya kendaraan yang digunakan untuk melakukan perjalanan ke Vanimo.
Kepala Divisi Keimigrasian telah melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana keimigrasian yang ada di PLBN Skouw. Petugas yang melakukan pemeriksaan keimigrasian bagi para pelintas juga dipantau.
Dari hasil monitoring dan pendataan, tercatat jumlah WNI dan WNA yang berangkat ke PNG melalui PLBN Skouw sebagai berikut:
Keberangkatan 07 September 2024:
Paspor: 43 orang ( L: 23, P: 20 ) PLB : 80 orang ( L: 37, P: 43) Total : 123 orang.
Keberangkatan 08 September 2024:
Paspor: 331 orang (L: 158, P: 173) PLB: 262 ( L: 102, P: 160 ) WNA PNG : 3 orang (L: 2, P: 1) total : 596 orang.
"Tercatat dalam dua hari pelayanan, mulai 8 hingga 9 September 2024, total Pas Lintas Batas : 80 ditambah 262 menjadi 342 orang. Paspor yang terdata berjumlah 43 ditambah 331 menjadi 374 eksemplar. Total jumlah 716 paspor, ditambah 3 orang anak, sehingga totalnya 719 orang," ungkap Anthonius.