Waspada, Penyebaran Covid-19 Kluster Keluarga Mulai Terjadi
Kemudian, Erlan menjelaskan kemungkinan terbawanya virus cukup banyak penyebab mulai dari orang tua yang pergi bekerja ke luar. Kemudian anak-anak yang bebas ke luar rumah lalu tanpa sadar dapat terjangkit dan membawa virus ke dalam keluarga.
Beragam kluster penyebaran Covid-19 semakin meluas dan mulai menjangkit beragam sektor. Bahkan Perhimpunan Pusat Dokter Paru Indonesia mengakui bila penularan virus corona dalam kluster keluarga mulai marak terjadi, lantaran pengabaian protokol kesehatan di lingkungan keluarga.
"Kluster keluarga ini berarti dalam satu keluarga ada beberapa kasus yang biasanya dimulai dulu dari luar yang dibawa ke keluarga," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr Erlang Samoedro saat konferensi di Graha BNPB Jakarta, Senin (7/9).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Kemudian, Erlan menjelaskan kemungkinan terbawanya virus cukup banyak penyebab mulai dari orang tua yang pergi bekerja ke luar. Kemudian anak-anak yang bebas ke luar rumah lalu tanpa sadar dapat terjangkit dan membawa virus ke dalam keluarga.
"Karena sudah dibebaskan jadinya orang beraktivitas seperti biasa dan yang kadang tanpa sadar bahwa dia terinfeksi oleh lingkungan sekitar misalnya dari kantor atau teman atau ketika lagi bersosialisasi," tuturnya.
Akibat besarnya potensi penularan Covid-19 dalam kluster keluarga, Erlang pun mengakui bila dampaknya bisa membuat kapasitas rumah sakit penuh di berbagai daerah.
"Saat ini mungkin banyak rumah sakit yang sudah penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga sudah cukup tinggi jadi rata-rata di tempat lain juga sudah mulai penuh," ujarnya.
Saling Perhatikan
Oleh sebab itu, Erlang mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk saling memperhatikan baik kondisi diri sendiri maupun anggota keluarga, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di keluarga.
"Jadi sangat membahayakan untuk keluarga, karena bila terkena kita bawa virus ke dalam rumah. Nah di situ ada anak-anak kecil, orangtua yang berpotensi lebih buruk bila terpapar dan kelompok rentan biasanya ada di dalam keluarga seperti orangtua dan anak-anak bayi balita," jelasnya.
Selain itu, ia pun menyarankan kepada setiap anggota keluarga untuk peka bila ada yang mengalami beberapa gejala-gejala Covid-19 seperti demam, flu, batuk, dan pilek, bahkan diare. Apalagi terdeteksi lakukan kontak erat, alangkah baiknya segera ambil langkah penanganan medis.
"Kalau kita ada tadi gejala-gejala yang tadi kemudian ada kontak atau bepergian ya memang harus diperiksa ya," imbaunya.