Wiranto akui korban bencana Sulteng belum seluruhnya terima bantuan
Diah mengatakan, bantuan seharusnya segera didistribusikan kepada korban gempa dan tsunami. Dia mengingatkan, jangan sampai bantuan hanya menumpuk.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto tak membantah apabila para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah belum seluruhnya mendapatkan bantuan.
Menurut Wiranto, hal ini dikarenakan sistem pengiriman bantuan ke masyarakat yang belum maksimal.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
"Belum seluruhnya diterima, mengapa, karena sistem transportasi yang cukup berat. (Bantuan) ini kan karena ton-ton an, bukan kiloan," ungkap Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10).
Wiranto mengatakan, tak mudah mengirimkan bantuan yang jumlahnya sangat banyak itu ke tengah masyarakat. Menurutnya, membutuhkan proses yang cukup lama untuk mengangkut bantuan dari pesawat hingga ke truk.
"Tiap ngangkut itu 20 ton, 30 ton, ternyata memang hambatan di lapangan, bongkar muat manual, mengangkut dari lapangan ke gudang manual, dari gudang ke truk manual," jelasnya.
Wiranto menambahkan, salah satu cara untuk memangkas waktu pengiriman bantuan adalah dengan menggunakan alat angkut mekanis bernama forklift. Jadi, kata dia, alat tersebut akan membantu proses pembongkaran barang dari pesawat ke truk pengangkut.
"Sekarang dari Amerika membantu dua forklift, Pak Wapres juga sudah memerintahkan Pelindo 1 mengirimkan forkliftnya. Mudah-mudahan dengan forklif yang terus menerus dateng ini, akan kemudian membuat permasalahan di lapangan menjadi berkurang," tutupnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PDIP Diah Pitaloka meminta kepada pemerintah untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan di kawasan terdampak gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Pasalnya masih banyak bantuan yang belum sampai kepada korban bencana alam.
Diah mengatakan, bantuan seharusnya segera didistribusikan kepada korban gempa dan tsunami. Dia mengingatkan, jangan sampai bantuan hanya menumpuk.
"Kemarin saya lihat masih banyak bantuan belum terdistribusi. Sehingga perlu dioptimalkan, dan peralatan berat seperti truk perlu ditambah. Ini harus jadi perhatian. Jangan sampai bantuan melimpah tapi korban tidak menerima," katanya, Jumat (12/10).
Dia mengungkapkan, masih butuh banyak relawan dari luar daerah untuk memperbaiki kawasan terdampak gempa dan tsunami. Sebab, korban masih menata diri usai kehilangan anggota keluarga dan harta benda.
"Perlu banyak relawan untuk kembali memulihkan Palu. Jangan sampai kesedihan ini terlalu berlarut. Sulawesi Tengah harus bangkit," tegasnya.
Baca juga:
Pemerintah akan bangun hunian sementara bagi korban bencana di Sulteng
Polisi minta napi kabur dari lapas di Palu dan Donggala serahkan diri
Pemerintah terjunkan tim periksa pasokan listrik di Palu
Cerita Damkar evakuasi pengunjung Festival Palu Nomoni dari tsunami
Pemkab Gunungkidul gelar konser galang dana korban bencana Sulteng