Wiranto Sarankan TNI-Polri Punya Anak Asuh Mahasiswa Papua
Menurutnya, masyarakat Papua dan Papua Barat sempat termakan isu perlakuan sewenang-wenang terhadap pelajar Papua di perantauan. Setidaknya ada 835 pelajar asal Papua yang mendapat informasi bahwa keselamatannya terancam dan harus kembali ke kampung halaman.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan, pemerintah akan memastikan keamanan para pelajar Papua yang ada di luar daerahnya. Salah satunya dengan memerintahkan aparat TNI-Polri untuk mendampingi pelajar.
Hal ini dinilai efektif untuk memberikan rasa aman karena terjalinnya hubungan layaknya keluarga.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
"Kita anjurkan dari pejabat kepolisian, dari TNI, nanti punya anak asuh, anak asuh ikut merawat, punya hubungan telepon dengan mereka (pelajar Papua)," kata Wiranto di Media Center Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (9/9).
"Adik-adik kita merasa nyaman dimana pun mereka berada, merasa menjadi keluarga besar, keluarga Indonesia. Tidak terisolir," imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat Papua dan Papua Barat sempat termakan isu perlakuan sewenang-wenang terhadap pelajar Papua di perantauan. Setidaknya ada 835 pelajar asal Papua yang mendapat informasi bahwa keselamatannya terancam dan harus kembali ke kampung halaman.
Namun, pemerintah sudah mengklarifikasi isu itu kepada para orang tua pelajar. Wiranto pun memastikan pihak TNI akan memfasilitasi para pelajar yang ingin kembali ke perantauan.
"Panglima TNI sudah menjamin agar tidak ada kesulitan transportasi. Beliau telah menyediakan 2 Hercules C130 untuk mengangkut adik-adik kita, anak-anak kita kembali ke studi," ujarnya.
Wiranto menambahkan, pihak Majelis Rakyat Papua (MRP) juga sudah memberikan himbauan kepada pelajar untuk terus melanjutkan studinya di perantauan.
"9 September ini MRP memberikan seruan kepada mahasiswa Papua di semua zona studi di wilayah NKRI untuk tetap melanjutkan studi," ungkapnya.
"Yang belum kembali jangan kembali (ke Papua), yang sudah kembali ke Papua-Papua Barat balik lagi (ke perantauan) untuk melanjutkan studi mereka," tutupnya.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
VIDEO: Pemerintah Akan Jemput Mahasiswa yang Pulang ke Papua Karena Kasus Rasis
Kabar Pelemparan Ular ke Asrama Papua di Surabaya akan Diusut
Pemerintah Siapkan Rp100 Miliar untuk Bangun Kembali Fasilitas Umum di Papua
Gubernur Papua Sayangkan Pulangnya Ratusan Mahasiswa Setelah Insiden Rasisme
Hubinter Polri Koordinasi dengan Interpol agar Terbitkan Red Notice Veronica Koman
Wiranto: Panglima TNI Siapkan Hercules Jemput Mahasiswa Papua
Wiranto: Masih Ada Provokasi di Papua, Dorong Masyarakat Demo Susulan