Wiranto Tak Masalah Jelang Pelantikan Presiden Banyak Demo
Wiranto Tak Masalah Jelang Pelantikan Presiden Banyak Demo. Dia pun juga enggan menjawab saat ditanya kembali soal masih ada atau tidak kelompok yang ingin menggagalkan rencana pelantikan tersebut.
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dilaksanakan 20 Oktober 2019 mendatang. Namun, bayang-bayang aksi massa atau demo, masih menghiasi.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, hal tersebut tidak masalah asal semuanya tertib.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Banyaknya di mana saja? Ya sejak dulu kan demo banyak, enggak apa-apa asalkan tertib, ikut aturan, temanya jelas, yang dituntut jelas, enggak anarkis. Kan saya sudah mengatakan. Ya sudah," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (3/10).
Mengenai pengamanan, dia enggan menjelaskan lebih jauh lagi. "Ya kalau pengamanan, enggak bisa diberitahukan. Enggak bisa," ungkap Wiranto.
Dia pun juga enggan menjawab saat ditanya kembali soal masih ada atau tidak kelompok yang ingin menggagalkan rencana pelantikan tersebut. "Itu dululah," pungkasnya singkat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono mengatakan banyak pemberitahuan rencana aksi demo kendati jumlah masa tidak sebanyak demo pada 24 September lalu. Argo menuturkan banyak tidaknya jumlah peserta demo tidak mengurangi tingkat kewaspadaan personel saat proses pengamanan.
"Iya tetap waspada," kata Argo.
Dia juga menyebutkan pemberitahuan aksi demo berasal dari beragam latar belakang, seperti serikat kelompok tertentu.
Diketahui, aksi demonstrasi mahasiswa menolak rancangan dan revisi undang-undang kontroversial pada 24 September menjadi sorotan. Tidak hanya nasional namun juga aksi itu menjadi pemberitaan internasional. Skala masa yang hadir sangat banyak dan dilakukan serentak di berbagai daerah.
Aksi demo terus terjadi. Setelah mahasiswa, ratusan pelajar juga ikut turun ke jalan. Mereka memenuhi jalan sekitaran Slipi-Palmerah, Jakarta Barat. Dari ratusan pelajar yang melakukan unjuk rasa, polisi mensinyalir ada perusuh yang mengakibatkan unjuk rasa berujung ricuh.
Rute kereta listrik rute Tanah Abang-Tangerang tak beroperasi normal lantaran situasi yang tidak kunjung kondusif. Akibat dari rentetan aksi demo sekaligus vandalisme orang tak bertanggung jawab, sejumlah fasilitas publik rusak.
Reporter: Putu Merta
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)