Wisata kuliner di Glodok, dari sop kura-kura sampai telur penyu
Sop kura-kura dipercaya dapat mengencangkan kulit dan payudara Anda.
Kawasan Glodok, Jakarta Barat, biasa dikenal sebagai pusat pecinan atau Chinese Town di Jakarta. Nuansa kebudayaan Tionghoa terasa begitu kental ketika merdeka.com tiba di lokasi.
Mulai dari bentuk bangunan hingga menu kuliner yang tersedia, khususnya di Glodok Pancoran, Tambora, semua bercita rasa Tionghoa. Pantauan merdeka.com, ada sejumlah kuliner tradisional yang tampak tak biasa dijual di pasar-pasar lainnya di Jakarta.
Pertama, telur penyu. Telur penyu ini dipercaya memiliki khasiat yang sangat baik bagi kesehatan. Karenanya, harga perbutirnya dijual cukup mahal.
"Harganya Rp 9000 per telur, bagus buat kesehatan," ujar salah satu pedagang telur penyu, Ko Ayong kepada merdeka.com di lokasi, Sabtu (25/5).
Di tempat ini juga dijual menu makanan daging kura-kura yang didatangkan langsung dari Kalimantan. Daging kura-kura itu diolah menjadi soto atau sop.
"Ini namanya Pioh Tauco, kuahnya dari minyak kura-kura dan tauco. Dagingnya dari daging bulus atau kura-kura air tawar. Kalau Pioh Tim itu kuahnya bening," ujar Ko Ayong.
Untuk satu porsi soto atau sop kura-kura, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 35.000. Namun, harga itu sepertinya setimpal dengan khasiat yang Anda dapat. Sebab, khasiat yang dipercaya didapatkan dari makanan itu adalah kulit dan payudara Anda dapat bertambah kencang.
Terakhir, kuliner yang jarang ditemui di tempat lain tapi ada di tempat ini adalah Bektim. Menu ini berisi jeroan babi yang diolah menjadi soto atau sop.
Harga yang ditawarkan bervariasi. biasanya Bektim adalah makanan favorit para pelajar karena harganya yang murah.
"Kalau Rp 10.000 itu pipi, lidah, usus kalau yang Rp 5.000 sayur asinnya," ungkap wanita yang senang dipanggil enci ini.
Di seberang pusat kuliner ini juga ada pasar petak sembilan yang menjual berbagai barang, mulai dari barang kebutuhan pokok hingga DVD bajakan.