Yakin Maulana tewas karena dianiaya, ayah laporkan petugas ke Propam
Ayah korban yakin putranya tewas bukan karena jatuh, tapi dianiaya penyidik di atas mobil.
Merasa curiga dengan penyebab kematian anaknya, Maulana Rusadi (23), Sumardi Harta melaporkan Polres Bantul ke Polda DIY atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian anaknya, Senin (2/3).
Dia merasa ada yang janggal dari keterangan polisi tentang penyebab kematian anaknya. Melihat luka lebam pada muka dan bagian belakang kepala, dia tidak yakin jika itu luka akibat jatuh karena melompat keluar dari mobil.
"Kata temannya dimasukkan ke mobil Xenia atau Avanza, gimana mau melompat. Lukanya juga lebam hitam di muka dan kepala belakang, seperti bukan luka jatuh," katanya pada wartawan saat mengantar jenazah anaknya ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sarjito untuk di otopsi, Selasa (3/1).
Tidak hanya luka, proses penangkapan terhadap korban pun juga dinilai bibi korban janggal. Dia mempertanyakan kenapa harus berhenti di tengah jalan menuju kantor polisi dan dibawa dalam kondisi mata ditutup.
"Prosedurnya seharusnya seperti apa? Kami tidak tahu apa benar tuduhannya, tapi kenapa pakai berhenti di jalan, kenapa ditutup matanya," ujarnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut sesuai dengan prosedur. Jika benar ada oknum polisi yang terlibat, maka pihak Propam akan menyelidiki.
"Saya belum menerima laporannya, mungkin masih di SPKT. Tapi pada dasarnya laporan adalah hak masyarakat, kita akan menindaklanjuti laporan yang masuk," katanya.