Zainul Maarif Beberkan Kronologi Pertemuan dengan Presiden Israel
Zainul berdalih pergi bersama beberapa tokoh lintas agama lainnya dari Indonesia
Nahdlatul Ulama (NU) sedang menjadi buah bibir. Lantaran kelima kadernya kedapatan berfoto bareng Presiden Israel Issac Herzog.
Praktis, pose kelimanya tersebut langsung tersebar luas di media sosial dan menuai kecaman.
- VIDEO: Zainul Maarif Bocorkan ini Isi Pembicaraan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel
- Zainul Maarif Ngaku Bawa Misi Perdamaian Bertemu Presiden Israel: Masak Saya Mukulin
- Zainul Maarif Ungkap Misi Utama Bertemu Presiden Israel: Serukan Perdamaian dan Dialog
- Terungkap, Ini Alasan Dosen Unusia Zainul Maarif Pergi ke Israel dan Bertemu Presiden Issac
Salah satu kader NU dalam foto tersebut, Zainul Maarif. Ia telah dijatuhkan sanksi penghentian kepengurusan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU).
Pada kesempatan yang sama, Zainul membeberkan kronologi pertemuan ia dan koleganya bersama dengan Presiden Israel.
"Pertemuan itu tanggal 3 Juli 2024. Rangkaian pertemuan dari 30 Juni sampai 5 Juli 2024. Jadi baru awal bulan ini," ujar Zainul kepada wartawan di Kantor PWNU, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
Zainul berdalih diajak oleh seorang kawan dari Harvard University. "Yang mengajak itu, ini sebenarnya yang mengajak adalah kawan dari Harvard, ya. Dari Harvard, penelitian," klaim Zainul.
Zainul berdalih pertemuan itu membahas sebuah penelitian lapangan.
"Karena dari tahun 2021 itu saya sering diundang, beberapa kali diundang untuk berbicara tentang Palestina, Israel, dan juga Indonesia, semacam itu. Tapi kemudian teman saya ini, ya sudah akrab gitu kan, di Harvard."
"'Anda cuma ngomong doang, belum melihat langsung kan'. Wah, saya dosen peneliti, makanya ada kesempatan. 'Emang saya bisa ke sana?' 'Bisa, nanti saya kasih jalan.' Yaudah," kata Zainul menirukan percakapannya dengan rekannya dari Harvard tersebut.
Ia mengatakan yang diteliti di negara zionis itu adalah tentang kehidupan muslim di Israel. " Kemudian apa yang saya teliti di sana? Pada dasarnya saya ingin meneliti tentang the life of Muslim in Israel. Bagaimana kehidupan Muslim di sana? Kalau kehidupan Muslim di Gaza kita sudah tahu. Nah, kalau di Israel seperti apa? Semacam itu," tuturnya.
Selain penelitian, Zainul beralasan kegiatannya di Israel juga mengikuti dialog lintas iman. "Kemudian selebihnya, karena saya juga terlibat tentang dialog lintas iman, saya ngajar juga tentang kajian lintas agama, semacam itu. Ya kalau pun ke sana, selain penelitian itu, mohon pertemukan dengan yang relate dengan saya. Yaitu, tokoh-tokoh agama," katanya.
Tidak hanya Zainul dan beberapa kolega muslimnya, ia mengatakan berangkat dari Indonesia bersama dengan beberapa tokoh lintas agama lainnya.
"Maka tadi, kami berangkat ke sana itu, empat agama resmi di Indonesia. Muslim, Kristen, Katolik, dan Yahudi. apa yang kami lakukan? Kami berangkat di sini, ini kami Bhinneka Tunggal Ika," dalihnya.