1 Tahun Jokowi-JK, Demokrat kritik pembekuan PSSI
"Berapa pemain yang nasibnya menjadi tidak jelas? Berapa uang yang tidak berputar di situ?" kata Hinca.
Partai Demokrat menyoroti satu tahun pemerintahan Joko Widodo dengan mengangkat permasalahan dunia sepak bola di tanah air. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai semenjak Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memutuskan membekukan PSSI, secara otomatis dia menilai banyak dampak negatif yang harus ditanggung pihak yang mencari nafkah dari sepak bola.
"Berapa pemain yang nasibnya menjadi tidak jelas? Berapa uang yang tidak berputar di situ? Demokrat sangat menggarisbawahi ini," kata Hinca dalam rilis survei Poltracking di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Selasa (20/10).
Pembekuan yang dilakukan Menpora ke PSSI itu diketahui membuat FIFA memberikan sanksi untuk Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.
Hinca yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI ini mengklaim lewat sanksi FIFA tersebut Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018. Sebab, apabila belum ada jalan keluar sampai tiga tahun mendatang, maka akan aneh sang tuan rumah tak menjadi partisipan di kategori sepak bola.
"2/3 penduduk Asia akan menonton sepak bola di Asian Games. Kalau kita tidak ada sepak bola maka terancam gagal jadi tuan rumah. Kita ambil contoh apa ada negara yang tidak ada sepak bola saat jadi tuan rumah pesta olahraga? Bisa bubar itu," ucapnya.
Dia juga geram dengan kebijakan pemerintah yang menggagas turnamen sepakbola yang dimaksudkan untuk mewadahi klub sepak bola karena liga Indonesia dihentikan. Semisal, helatan Piala Presiden yang menurutnya terkesan digelar berlebihan.
"Piala Presiden sama seperti piala tarkam (antar kampung). Cuma buat nyenengin satu orang dibuat laga final siaga 1," herannya.