13 Pemimpin Parpol usir Komisioner KIP dari Sabang
Wakil ketua KIP Aceh, Basri M Sabri mengatakan masalah pemilu di Aceh sangat kecil, tak perlu Pemilu ulang.
Sebanyak 13 pimpinan partai politik (parpol) di Kota Sabang siang tadi, Sabtu (12/4) kembali melakukan pertemuan dengan anggota Komisioner Komisi Independen Pemilihan Aceh (KIP) Sabang dan KIP propinsi Aceh. Pertemuan dihadiri Wakil ketua KIP Aceh, Basri M Sabi dan Robby Syahputra.
Pertemuan di ruang rapat KIP Sabang mendapat pengawalan ketat pihak kepolisian dari Polres dan Koramil Sabang. Suasana rapat tiba-tiba memanas saat wakil ketua KIP Aceh, Basri M Sabri mengatakan kalau masalah pemilu di Aceh sangat kecil, bukan masalah yang krusial dan tidak perlu ada pemilu ulang.
Pernyataan tersebut memicu kemarahan ketua-ketua partai di Sabang yang telah menandatangani petisi pelaksanaan pemilu ulang di kota Sabang.
Izil Azhar alias Ayah Merin, Ketua Partai Nasional Aceh Sabang meminta kedua komisioner KIP Aceh untuk tidak asal ngomong, akan tetapi dengar dan pelajari masalahnya jangan sesukanya mengatakan itu masalah kecil.
Tak hanya itu Izil dan Andika anggota PDIP juga mengusir kedua anggota KIP Aceh tersebut untuk pulang kembali ke Banda Aceh, kedatangan mereka tidak memberi solusi buat masalah pemilu yang cacat hukum di Sabang.
"Sudah pulang aja sana, ngapain ke Sabang jika tidak bisa ambil kebijakan, ambil bawa pulang anggota KIP sana, kami tidak butuh mereka," ucap Andika.
Hingga pukul sore, seratusan masa pendukung 13 partai yang menolak hasil pemilu masih memadati kantor KIP Sabang. Dan saat meninggalkan kantor KIP Sabang, anggota komisioner KIP Aceh dikawal ketat personel polisi guna menghindari amukan masa yang sedang emosi saat itu.
Sebelumnya diberitakan 13 parpol di Aceh menolak hasil pemilu 9 April 2014 lalu. Mereka menilai ada kecurangan yang dilakukan KIP Kota Sabang.