4 Calon pengganti yang berpotensi tempati singgasana Anas
Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono, sudah mengantongi beberapa nama.
Posisi Ketua Umum Partai Demokrat kosong setelah Anas mundur. Kini semua kepemimpinan dipegang Majelis Tinggi Partai yang diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Demokrat tak membiarkan posisi ketua umum kosong lama-lama. Dengan segala kesibukan, SBY tentu akan mengembalikan hak pemimpin harian Demokrat kepada ketua umum yang baru.
-
Apa yang menjadi rencana Anas Urbaningrum dalam waktu dekat? Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berseloroh saat ditanyai peluang atau rencana silahturahmi ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia belum belum merencanakan pertemuan dengan SBY dalam waktu dekat.
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang menurut Anas Urbaningrum terjegal dalam proses pencalonan Capres? "Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya," ucap Anas.
-
Siapa yang akan menemani Anas Urbaningrum makan bakso? "Saya sama pak Pasek sedang merencanakan makan bakso Sukowati," Anas Urbaningrum Gede Pasek yang berdiri di sebelah Anas berujar bahwa bakso Sukowati berlokasi di Cikeas, Bogor.
-
Kenapa Anas Urbaningrum menganggap isu penjegalan capres saat ini tidak tepat? Terlebih, lanjut Anas koalisi antar partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 belum terbentuk secara utuh. Dia menyebut, pasangan capres-cawapres pun belum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu," terang Anas.
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
Politikus Ruhut Sitompul mengklaim Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono, sudah mengantongi beberapa nama calon yang akan dijadikan ketua umum.
Namun, Ruhut menegaskan, hal ini belum bisa disampaikan karena partai harus melakukan konsolidasi terlebih dahulu dari tingkat DPC, DPD hingga DPP Partai Demokrat.
"Sudah, Pak SBY saya yakin sudah mengantongi beberapa nama. Tapi yang terpenting adalah kita lakukan konsolidasi dahulu ke daerah-daerah," imbuhnya.
Dari beberapa sumber, siapa saja yang berpotensi menempati singgasana Demokrat yang kosong?
Marzuki Alie
Salah satu kandidat pengganti Anas adalah anggota Majelis Tinggi Demokrat Marzuki Alie. Marzuki merupakan wakil ketua dewan pembina partai. Secara pribadi, ketua DPR ini juga dekat dengan Presiden SBY. Marzuki pun tak menampik jika masuk salah satu daftar kandidat.
"Kalau orang mau nyebut, silakan aja, kan tidak ada yang salah. Orang nyebut kan," kata Marzuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/1).
Ketika ditanya apakah akan ditunjuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggantikan Anas, Marzuki membantahnya, sebab proses pergantian ketua umum sudah masuk dalam mekanisme AD/ART yang sudah ditetapkan partai.
"Tidak ada istilah penunjukan di Partai Demokrat. Tidak ada penunjukan, semuanya melalui mekanisme demokrasi," tandasnya.
Saat ditanya apakah siap menjadi ketua umum, Marzuki juga tidak mau memberikan jawaban. "Kita bicara nanti, lebih baik tidak dibicarakan sekarang, ya," pungkasnya.
Edhie Baskoro Yudhoyono
Di Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menjabat sekretaris jenderal dewan pengurus pusat. Dia orang nomor dua di DPP setelah ketua umum Anas yang lengser.
Ibas telah mundur dari jabatannya di Komisi I DPR untuk fokus mengurusi polemik partai Demokrat.
"Secara resmi saya mengundurkan diri dari keanggotaan saya sebagai anggota DPR. Selanjutnya saya berkonsentrasi menjadi sekjen yang di hari mendatang akan banyak menyita waktu pikiran dan energi secara keseluruhan," kata Ibas dalam keterangan persnya di Gedung DPR Jakarta, Kamis (14/2).
Mundurnya Ibas menimbulkan spekulasi putera bungsu SBY itu akan menggantikan posisi Anas. Walau beberapa orang politikus Demokrat menepis kabar ini.
Pramono Edhie Wibowo
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo masuk bursa calon ketua umum Partai Demokrat. Pramono akan pensiun tanggal 5 Mei mendatang. Pramono adalah adik ipar Presiden SBY.
"Saya belum bisa tahu. Tapi siapapun dia, termasuk Pramono Edhie dipilih secara demokratis, ya itulah ketum kita. Saya pikir saya belum bisa komentar. Beliau sekarang (usia) 57an sedangkan pensiun 58," kata anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Pramono Edhie hanya menjawab diplomatis soal pencalonan dirinya.
"Mei tanggal 5, jadi nanti kalau saya sudah serah terima atau saya pensiun maka saya jawab ya, kalau saya jawabnya sekarang nanti jadinya saya tidak baik walaupun nanti belum tentu sesuai seperti pertanyaannya," kilah Pramono.
Soal jabatan ketua umum Partai Demokrat, diakui Pramono belum ada pembahasan dengan dirinya. Baik itu komunikasi dari SBY ataupun kakak kandungnya, Ani Yudhoyono.
"Ndak ada. Pak presiden itu bicara politik tidak dengan saya tapi kalau bicara angkatan darat baru dengan saya," jelasnya.
Jero Wacik
Jero Wacik menjabat sekretaris dewan pembina Partai Demokrat. Merupakan salah satu loyalis Susilo Bambang Yudhoyono yang berhadap-hadapan dengan Anas Urbaningrum. Jero dipercaya SBY dua kali menjadi menteri dalam kabinet SBY. Sebagai menteri Pariwisata dan kini menteri ESDM.
Jeo juga yang pertama kali meminta SBY turun tangan menyelesaikan kisruh Demokrat. Jero menantang Anas dengan menyeret SBY.?
Jero juga mensinyalir penurunan suara Demokrat karena pemberitaan tentang Anas yang negatif di media massa.
"Presiden memerintahkan kita untuk taat hukum. Berkali-kali berita tentang Mas Anas disebut-sebut, efeknya di masyarakat popularitas Partai Demokrat di masyarakat jadi turun. Kami masih menunggu bagaimana kasus ini, karena masih saat ini masih belum jelas," ujarnya.
Menurut Jero, persoalan ini harus ditangani dengan sangat serius. "Jika dibiarkan terus Demokrat bisa tidak lolos threshold. Kalau tidak lulus betapa kecewanya kami para kadernya," ujarnya.
Baca juga:
Disebut Anas tahu aliran dana Hambalang, ini jawaban Amir
Sore ini, Anas bakal kedatangan tamu istimewa
Pendopo dan rumah Anas Urbaningrum
Anas: Ibas terima uang dari Nazar atau tidak, tanya ke Amir