4 Keresahan Ahok kalau Jokowi nyapres
Elektabilitas Jokowi selalu melejit. Semua survei hasilnya sama.
Berbagai survei selalu menempatkan nama Joko Widodo (Jokowi) di urutan teratas dengan elektabilitas tinggi sebagai calon presiden 2014. Gubernur DKI Jakarta itu elektabilitasnya mengalahkan Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan Hatta Rajasa.
Karena mempunyai tingkat elektabilitas tinggi, Jokowi digadang-gadang akan maju sebagai capres pada Pemilu 2014. Jokowi sendiri dalam berbagai kesempatan menanggapinya dengan cuek hasil survei.
Meski Jokowi cuek, perasaan berbeda dirasakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok sepertinya resah jika nanti Jokowi benar-benar ingin menjadi calon presiden.
Berikut 4 keresahan Ahok jika Jokowi nyapres:
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
Tidak siap jadi DKI 1
Ahok bingung jika nantinya Jokowi maju sebagai capres atau bahkan menjadi Presiden. Ahok mengaku belum siap memimpin Jakarta tanpa Jokowi.
"Bingung aku. Bener bingung aku. Tidak siap aku jadi DKI 1. Enggak mudah loh menjadi DKI I," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/4) lalu.
Walaupun banyak kebijakan untuk Jakarta berdasarkan pertimbangannya, mantan bupati Belitung Timur ini mengaku tidak mudah memimpin Jakarta tanpa Jokowi. Bahkan, dia mengaku dapat seperti ini berkat Jokowi yang selalu meninjau di lapangan.
"Enggak mudah itu tanpa Pak Jokowi. Saya bisa hari ini kan karena beliau yang kelapangan, ngasih arahan. Saya kan hanya administrator. Mungkin beliau ngajak saya kesana kali jadi menteri (becanda)," jelasnya.
Walaupun begitu, Ahok memastikan tidak tertarik untuk mendampingi Jokowi nyapres. "Gak lah. Gak laku. Siapa yang mau nyalonin," tandasnya.
Mikir Jokowi nyapres, enggak bisa kerja
Banyak pihak yang menggadang-gadang Jokowi sebagai Capres Tahun 2014. Tak terkecuali 7 Jenderal menyatakan Jokowi memiliki potensi untuk maju sebagai pemimpin Indonesia pada pemilu mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengatakan dengan tegas bahwa Jokowi dan dirinya tidak memikir sampai sejauh itu. Sebab, jika mikir perihal Capres maka konsentrasi kerja memajukan Jakarta akan terbengkalai.
"Kita nggak mikir, Pak Gubernur juga gak mikir itu. Soalnya kalau kita mikirin itu kita gak bisa kerja," ujar Ahok di Jakarta, Sabtu (16/3).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku pekerjaan sebagai gubernur dan wakil gubernur cukup menyita banyak waktu, pikiran dan tenaga. Belum lagi, agenda seremonial yang bejibun.
"Kita belum mikir macam-macamlah, andai-andai. Partai juga dari mana, yang penting ini dulu deh," tegasnya.
Puyeng ngurus Jakarta
Ahok mengatakan jika Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri merestui Jokowi maju sebagai Capres, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk itu, Ahok meminta untuk menanyakan langsung ke Jokowi.
"Mana tahu Pak Prabowo dan Bu Mega merestui gimana. Dzu'uzon saja. Tanya ke Pak Jokowi deh, gue enggak tahu," katanya sembari tertawa beberapa waktu yang lalu.
Sembari bercanda, Ahok mengaku jika Jokowi dan dirinya menjadi pasangan Capres-Cawapres maka banyak yang akan bergunjing. "Kalau Pak Jokowi capres, aku diajak gimana, pasti mau gosip kan gosip saja. Belum sudah setahun kerja sudah digosipin," katanya.
Ahok mengaku mengurus Jakarta yang ruwet dan semrawut membuatnya stres, apalagi jika mengurus Indonesia yang cakupannya lebih luas dari Ibu Kota.
"Ini saja udah puyeng (sambil nunjuk-nunjuk tumpukan surat di meja kerja), ngurus Jakarta saja sudah mabok, ngurus rumah susun saja saya sampai marah-marah kemarin, gimana ngurus seluruh Indonesia," jelasnya.
Ahok pilih jadi presiden, bukan gubernur
Ahok lagi-lagi tidak mau menanggapi serius saat ditanya apakah dirinya siap menjadi gubernur DKI Jakarta jika ditinggal Jokowi nyapres. "Aku mau jadi presiden, bukan gubernur. Lu tulis tuh, aku mau jadi presiden, bukan gubernur. Kamu tulis itu," ucap Ahok sembari tertawa di balai kota Jakarta, Rabu (22/5).
Lantas, ia juga balik bertanya, apakah Jokowi benar-benar menyalonkan diri sebagai pemimpin Indonesia untuk 2014. Pasalnya, ia menilai Megawati sebagai Ketum PDIP masih berambisi sebagai capres.
"Emangnya Pak Jokowi nyalon? Kan Bu Megawati," katanya.
Namun, ketika ditanya kembali siapa capres ideal 2014 antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Ahok pun balik menimpali dengan bercanda. "Kenapa kamu gak tanya aku nyalon presiden apa gak sih?" candanya.