4 Politisi Demokrat ini menolak disebut mau gabung Jokowi
PDIP menilai Partai Demokrat tak akan betah bergabung dalam koalisi Merah Putih yang dipimpin Prabowo Subianto.
Partai pendukung capres cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sudah mempermanenkan sikap oposisi mereka dalam Koalisi Merah Putih. Usai deklarasi itu digelar di Tugu Proklamasi, banyak pihak meyakini koalisi ini akan berjalan setengah hati.
Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sebab partai-partai yang tergabung di dalamnya adalah mereka yang dekat kekuasaan, tak terkecuali Partai Demokrat .
Selama dua periode pemilihan presiden, partai berlambang bintang mercy justru mengendalikan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden SBY . Sehingga pilihan mereka beroposisi bersama Prabowo disebut-sebut akan retak dan pecah di tengah jalan kemudian memilih bergabung mendukung Jokowi - JK .
"Demokrat sudah merapat, contohnya Ruhut," kata politikus PDIP, Eva Sundari.
Tapi Demokrat membantah tegas. Sejumlah kader memastikan Demokrat konsisten dengan pilihan mereka. Berikut pembelaan mereka atas sikap Demokrat:
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Ramadhan Pohan
Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan tidak hadirnya elite DPP Demokrat di deklarasi Koalisi Permanen Merah Putih kemarin tak akan mempengaruhi masa depan Demokrat di koalisi pendukung Prabowo - Hatta itu.
"Masa depan masih eksis, tanpa koreksi apapun," kata Ramadhan.
Ramadhan menegaskan, melalui penandatanganan deklarasi Koalisi Permanen di tempat terpisah, posisi Partai Demokrat masih tergabung dalam koalisi, bahkan semakin kuat.
"Posisi kami dan juga rekan-rekan koalisi, clear di situ. Semua masih berlaku, Insya Allah permanen lah. Eksis banget," jelasnya.
Achsanul Qosasih
Politikus Demokrat, Achsanul Qosasih menegaskan, partai mereka tetap di koalisi permanen poros Prabowo - Hatta. Menurutnya, tidak ada pembicaraan untuk melompat ke Jokowi - JK.
"Demokrat tetap di koalisi permanen, enggak pernah ke kubu Jokowi-JK," tegas dia.
Achsanul pun menegaskan bahwa partainya siap beroposisi. Meskipun hasil KPU nanti menyatakan Prabowo-Hatta kalah.
"Kita siap oposisi kalau hasilnya berbeda," pungkasnya.
Ahmad Mubarok
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menegaskan kadernya tidak ada yang mendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 9 Juli mendatang.
Kalau pun peserta konvensi Demokrat memutuskan gabung ke capres nomor urut dua itu, menurut Mubarok mereka bukanlah kader.
"Kalau ada yang bilang kader Demokrat mendukung Jokowi-JK itu tidak benar. Dahlan Iskan dan Anis Baswedan itu bukan kader Demokrat," tambahnya.
Max Sopacua
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua membantah partainya melakukan komunikasi untuk merapat ke kubu Jokowi-JK. Dia memastikan Demokrat tetap mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
"Tidak pernah itu (komunikasi). Partai Demokrat sesuai komitmen awal, karena ini menyangkut masalah kehormatan partai," katanya Max.
Menurut Max, Demokrat akan selalu bersama Prabowo-Hatta baik di pemerintahan maupun di parlemen. Demokrat pun siap beroposisi dan memastikan tidak menjadi kutu loncat.
"Demokrat tetap akan setia dengan keputusan awal. Kami oposisi juga siap," katanya.