5 Model cawapres ini paling disukai Jokowi
Jokowi sudah menegaskan bahwa ia sudah mengantongi nama cawapres. Namun ia masih enggan menyampaikan ke publik.
Nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi berlaga dalam pilpres nanti masih misteri. Baik Jokowi dan PDIP sendiri masih menyimpan rapat-rapat nama cawapres tersebut.
Dalam berbagai kesempatan Jokowi menegaskan bahwa ia sudah mengantongi nama cawapres. Namun ia enggan menyampaikan ke publik.
Sejak lama sudah beredar sejumlah nama cawapres pendamping Jokowi . Paling santer adalah nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla .
Jokowi mengaku baru mengumumkan nama cawapres pada 9 Mei pekan ini. Sebelum diumumkan, Jokowi memang sudah membeberkan kriteria cawapresnya. Berikut ini kriterianya:
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Senang kerja di balik meja
Jokowi mengaku sudah mengantongi cawapres yang bakal mendampinginya di Pilpres 2014 mendatang. Tapi lagi-lagi, Jokowi, sapaan Joko Widodo, enggan mengungkapkan namanya.
Sama seperti sebelumnya, Jokowi hanya memberikan bocoran kriteria cawapres yang dia inginkan. Seperti, memiliki kesenangan yang berbeda utamanya soal kerja. Dengan demikian akan menciptakan kombinasi yang ideal.
"Sebaiknya memang kombinasi yang saling mengisi. Kalau yang satu senang di lapangan yang satu jangan meninggalkan kantor. Misalnya seperti itu," kata Jokowi di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (5/5).
Harus ada kecocokan
Ketika disodorkan nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla, lagi-lagi Jokowi hanya menjawab dengan diplomatis. Ia tetap mengunci rapat nama cawapresnya.
"Jusuf Kalla dan Mahfud itu hanya sebuah gambaran. Tapi kebutuhan tidak hanya dari survei, masalah itu kan hanya masalah bisa menang kalau dengan dia, tapi kan pasca itu juga harus dihitung. Artinya ada gak kecocokan? chemistry nya? saling mengisi menutupnya? dan banyak hal," katanya.
Hasil sejumlah survei menyebut Jokowi paling ideal berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Tapi mantan wali kota Solo ini tak akan mengikuti hasil survei, karena menurutnya perhitungan kemenangan dalam Pilpres bukan kinerja dalam kepemimpinan.
Punya elektabilitas tinggi
Banyak pertimbangan yang dilakukan oleh Jokowi dalam menentukan cawapres. Salah satunya soal elektabilitas cawapres tersebut.
Menurut Jokowi, elektabilitas sangat penting untuk mendongkrak suara dalam pilpres mendatang. Apalagi pertarungan dalam pilpres bakal sengit.
"Bisa saling mengisi, menutupi, ada chemistry. Kriterianya, menyangkut elektabilitas juga ada," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, penetapan cawapres tidak harus terburu-buru. Lantaran, pemilihannya harus sangat hati-hati dan teliti sehingga penetapan cawapres tepat dan bekerja untuk rakyat Indonesia.
"Jadi kalau dikejar-kejar suruh pilih ini, pilih itu. Kenapa harus hati-hati, karena memilih wapres," kata dia.
Bisa diajak kerja cepat
Paling penting bagi Jokowi adalah cawapresnya bisa diajak kerja bersama. Dengan demikian, antara dirinya dengan wapres bisa saling mengisi.
"Saya yang nanti bekerja bersama-sama dengan cawapres, tentu saja harus berhitung, ini bukan urusan presiden, bukan urusan Jokowi. Ini urusan 240 juta rakyat indonesia, bangsa Indonesia, itu yang saya kira harus dikedepankan," ujar Jokowi.
Jokowi tidak memberikan gambaran jelas soal tokoh yang nantinya bisa diajak kerja sama. Dia meminta masyarakat bersabar menunggu 9 Mei.
"Sabar, sabar, satu minggu lagi saya umumin" tegas Jokowi pekan lalu.
Karakternya berbeda dengan Jokowi
Jokowi mengungkapkan, pendampingnya harus memiliki karakter yang berbeda, sehingga dapat menutupi kekurangan satu sama lain, terutama kebiasaan dalam bekerja.
"Pokoknya yang harus bisa saling mengisi. Ada chemistry-nya yang kedua tentu saja ingin yang berbeda. Ada karakter kesenangan yang berbeda," kata Jokowi.
Selain karakter, Jokowi juga mengharapkan, adanya perbedaan dalam latar belakang pendidikan. Karena dengan adanya perbedaan mereka akan saling mengingatkan.
"Juga latar belakang (pendidikan) yang berbeda. Ada latar belakang hukum ada juga latar belakang berbeda. Kombinasi-kombinasi yang berbeda itu akan bagus. Itu akan menjadi kekuatan yang saling melengkapi yang saling mengisi," terangnya.