Acuhnya Ridwan Kamil dikasih 'deadline' Golkar Jabar
Acuhnya Ridwan Kamil dikasih 'deadline' Golkar Jabar. Pria yang akrab disapa Emil itu didesak untuk segera mengumumkan siapa calon wakil gubernurnya di Pilgub Jabar 2018. Hingga kini, masih terjadi perdebatan di antara koalisi pengusung Emil.
Ketua Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Jabar, M.Q Iswara mendatangi rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (24/11). Dalam pertemuan itu, Golkar Jabar memberikan deadline kepada Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Emil itu didesak untuk segera mengumumkan siapa calon wakil gubernurnya di Pilgub Jabar 2018. Hingga kini, masih terjadi perdebatan di antara koalisi pengusung Emil.
PPP ngotot mengajukan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, sementara PKB ingin memajukan Syaiful Huda dan Maman Imanulhaq. NasDem, memilih menyerahkan sepenuhnya soal wakil kepada Emil. Golkar sendiri dalam SK-nya, mengutus kadernya Daniel Muttaqien jadi wakil.
Deadline yang diberikan kepada Emil hari ini Sabtu (26/11). Namun Golkar Jabar tak memberikan keterangan, apa yang akan terjadi jika Emil tak memenuhi ultimatum tersebut.
"Dalam pertemuan, saya menyampaikan aspirasi seluruh kader Golkar. Deadline yang diminta kader itu besok (25/11), Pak RK (Ridwan Kamil) harus sudah menentukan siapa wakilnya," ujar Iswara.
Aspirasi yang dimaksud adalah hasil rapat internal Golkar pada 14 November lalu yang dihadiri oleh seluruh kader yang meminta Ridwan Kamil untuk menentukan calon wakil dari Golkar.
Alasan Golkar memberikan deadline karena ingin segera bertarung, memanaskan mesin politik di Jabar.
"Kami harus bergerak dari sekarang. Tadi juga surat dari hasil rapat tersebut sudah diterima Pak RK," ucap Iswara.
Sayang, Emil yang mendapat ultimatum itu hanya menanggapi santai. Dia menegaskan, perkara wakil tengah digodok, belum bisa diputuskan. Lagipula, hal tersebut bukan ranah DPD, melainkan hak dari DPP.
"Saya proporsional saja, kalau urusannya masih terkait siapa wakil itu domain DPP. Saya belum baca surat itu, tapi kalau isi surat itu urusan tentang pencalonan, masalah wakil, evaluasi, korespondensinya di level DPP, tidak di level DPD. Makanya saya belum bisa komentar jauh," jelas Emil.
Emil memang sejak awal tak akur dengan pengurus DPD Golkar Jawa Barat. Sebab, Golkar Jabar memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar. Sayang keputusan DPP berkata lain, Golkar lebih memilih Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien.
Persoalan bertambah pelik. Ketua DPD Golkar Jabar adalah Dedi Mulyadi sendiri. Kendati demikian, Emil menegaskan, persoalan tersebut dinamika biasa di politik. Dia yakin tak mengganggu pencalonannya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi juga mengaku legawa dengan keputusan Golkar di bawah Setya Novanto tersebut. Meski belakangan, Dedi meminta adanya evaluasi pencalonan Pilkada pasca Novanto ditahan KPK dan muncul wacana Munaslub di Golkar.
Baca juga:
Golkar Jabar kasih deadline cawagub besok, Ridwan Kamil bilang 'itu domain DPP'
Golkar Jabar beri deadline Ridwan Kamil tunjuk Cawagub sampai besok
Klaim didukung 2,4 juta KTP, calon independen Jajang-Teguh daftar pilgub Jabar
Gerindra Jabar tegaskan tolak dukung pasangan Demiz-Syaikhu
Ditanya PKS soal cawagub, Deddy Mizwar jawab cuma mau Syaikhu
PDIP tutup peluang dukung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar
Desember, PDIP bakal umumkan pasangan di Pilgub Jabar
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)