Tarik Ulur Ridwan Kamil di Antara Jakarta dan Jabar
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
Tarik Ulur Ridwan Kamil di Antara Jakarta dan Jabar
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta. Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta.
Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Meskipun, Golkar memberi dua surat penugasan kepada mantan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk dua daerah tersebut.
Sementara, partai KIM yang resmi mengusung Ridwan Kamil adalah Gerindra.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, keputusan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 bukan hanya keputusan Gerindra, melainkan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) termasuk Golkar.
"Sebenarnya enggak dibilang Gerindra saja loh. Itu rapat partai koalisi, termasuk Golkar yang ikut," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/6).
Dasco menegaskan, Nama Ridwan Kamil bukan hanya sekadar di pembicaraan saja melainkan sudah tahap keputusan KIM. Rapat itu sudah digelar dan juga dihadiri Golkar.
Ridwan Kamil sendiri diklaim menyatakan kesiapan maju di Pilkada Jakarta. "Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil," klaim Dasco.
Alasan Gerindra Dukung Ridwan Kamil
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan alasan ngotot mengusung Ridwan Kamil di Jakarta. Gerindra terang-terangan menyatakan ingin menang di Jawa Barat dan Jakarta.
"Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang," tegas Habiburokhman.
Reaksi Golkar
Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur.
Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
"Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres," kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Oleh sebab itu, Doli mengatakan alasan itu yang membuat Golkar belum memutuskan nasib Ridwan Kamil. Pengumuman baru akan dilakukan akhir Juli atau awal Agustus mendatang.
“Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,” kata Doli.
Selain itu, Golkar berasumsi belum mengusung Ridwan Kamil ke Jakarta karena elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta merosot Ketika Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) muncul di bursa Pilkada Jakarta 2024.
Menurut dia, elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar jauh lebih tinggi ketimbang di Jakarta.
"Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain," ungkap Doli.
Potret Survei Ridwan Kamil
Sejumlah lembaga riset telah melakukan survei untuk mengukur elektabilitas Ridwan ketika maju di Pilkada DKI Jakarta.
Survei itu menyandingkan Ridwan Kamil dengan tokoh-tokoh beken lain seperti Anies, Tri Rismaharini, Heru Budi Hartono, Ahok hingga Ahmad Sahroni.
Arus Survei Indonesia merilis hasil survei calon Gubernur Jakarta. Hasilnya menempatkan Ridwan Kamil di posisi puncak dengan elektabilitas 30,5 persen dalam simulasi 15 nama.
Ridwan Kamil bersaing sengit dengan Anies yang mengantongi 29 persen dan Pj Gubernur DKI Jakarta saat ini, Heru Budi Hartono 7 persen.
Survei ini melibatkan 400 responden di Jakarta pada 23-29 April 2024 untuk mengukur elektabilitas para cagub DKI Jakarta.
Selanjutnya, pada survei lembaga Proximity Indonesia, elektabilitas Ridwan Kamil berada di posisi ketiga dengan 12,50 persen. Kalah dari Anies dan Ahok.
Anies berada di posisi pertama dengan elektabilitas 18,50 persen, Ahok di posisi kedua dengan 14 persen dan Ridwan Kamil di urutan ketiga.
Survei ini dilaksanakan pada 16-25 Mei 2024 dengan total responden sebanyak 800 orang yang tersebar secara proporsional pada 80 kelurahan di Jakarta.
Ridwan Kamil Pilih Jakarta atau Jabar?
Ridwan Kamil menilai maju di Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat sama saja. Meskipun, menurut dia, maju di Pilkada Jabar peluangnya lebih besar ketimbang Jakarta.
"Kalau dibandingin DKI sama Jabar sama saja dari sisi kesibukan. Bedanya kalau Jabar saya pernah jadi Gubernur, maka menangnya relatif dimana-mana ya, teorinya incumbent lebih diuntungkan," ujar Ridwan Kamil kepada merdeka.com.
Meski demikian, mantan Gubernur Jabar itu tak mau berspekulasi terkait wacana maju Pilkada DKI. Sebab, urusan tiket maju Pilkada merupakan wewenang pimpinan partai politik.
"Rencananya Juni harusnya ngobrol ngobrol elite ini selesai, feeling saya ya pengumuman siapa dimana tuh Juli sudah mengerucut," tutup Ridwan Kamil.