Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil, Modus Pinjam Uang
Akun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
-
Gimana cara penipu WhatsApp? Umumnya, oknum penipu akan mengirimkan beberapa bentuk file yang harus Anda waspadai.
-
Dimana OJK menemukan modus penipuan melalui whatsapp? Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
WhatsApp apa yang sering digunakan penipu? WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang sering digunakan oknum untuk melakukan permainan licik ini.
Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil, Modus Pinjam Uang
Beredar tangkapan layar sebuah akun WhatsApp yang mengatasnamakan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
Nomor WhatsApp tersebut menghubungi banyak orang untuk meminjam sejumlah uang.
Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
Ridwan Kamil menuliskan pada akun IG-nya bahwa apapun yang mengatasnamakan Ridwan Kamil terutama urusan meminjam duit itu adalah hoaks.
"Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya," tulis Ridwan Kamil.
Tips Terhindar dari Modus Penipuan
Di era digital yang semakin berkembang, peluang terjadinya penipuan juga semakin memanfaatkan cara yang canggih. WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang sering digunakan oknum untuk melakukan permainan licik ini.
1. Cek Pengirimnya
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah cek siapa pengirim pesan pada WhatsApp Anda. Apakah itu orang yang mencurigakan atau tidak. Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
Nah, karena teknologi sudah semakin canggih, Anda bisa mengeceknya melalui aplikasi yang menunjukkan nama kontak. Jika terdapat tanda spam, maka kemungkinan besar itu adalah penipu.
2. Jangan Klik Link atau File Mencurigakan
Selanjutnya, penipu biasanya akan mengirimkan link atau file yang mencurigakan. Jika Anda klik link atau file tersebut, Anda akan diarahkan ke situs berbahaya. Modus penipuan ini termasuk jenis phishing, di mana penipu dengan sengaja mengarahkan korban ke situs yang tidak jelas. Lebih detail, phishing adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data pribadi, seperti identitas dan alamat tempat tinggal.
3. Jangan Install Aplikasi Mencurigakan
Mengunduh aplikasi juga menjadi salah satu modus yang dilakukan penipu untuk menjebak korbannya. Biasanya, aplikasi ini tidak familiar dan fungsinya pun kurang jelas. Selain itu, aplikasi yang ditawarkan ini umumnya tidak terdaftar di aplikasi resmi seperti Play Store dan App Store. Maka dari itu, penting untuk selalu mengecek kebenaran pesan yang Anda terima di WhatsApp, terutama dengan nomor yang tidak dikenal.
4. Jangan Memberikan Data Pribadi
Terakhir, jangan pernah memberikan data pribadi Anda dengan cuma-cuma. Ini karena bank tidak akan pernah meminta data pribadi nasabah.
Dilihat dari beberapa pengalaman, biasanya oknum ini berpura-pura menjadi kurir yang memang membutuhkan beberapa data. Jika penipu sudah mengetahui ranah privasi tersebut, mereka akan lebih mudah untuk menguras rekening Anda.