Adian Napitupulu ungkap alasan PDIP pilih Ahok di menit akhir
Adian Napitupulu ungkap alasan PDIP pilih Ahok di menit akhir. Politisi PDIP Adian Napitupulu membeberkan alasan partainya di detik-detik terakhir mendapuk Basuki T Purnama alias Ahok sebagai bakal calon gubernur yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Politisi PDIP Adian Napitupulu membeberkan alasan partainya di detik-detik terakhir mendapuk Basuki T Purnama alias Ahok sebagai bakal calon gubernur yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
"Ketika ketua umum dengan sekian banyak waktu berproses menenutukan calon, kita partai yang tidak terburu-buru. Jakarta ini kan parameter Indonesia. Nggak apa-apa kita yang terakhir. Karena ada beban besar Jakarta karena ibu kota. Kalau belum memenangkan ibukota belum menang perang," kata Adian dalam diskusi bertajuk Pemimpin Jitu Dimana Engkau, Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?' di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).
Adian menilai, dua penantang petahana Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni belum teruji dalam membangun Jakarta. Dia merasa upaya memenangkan petahana untuk merawat sistem demokrasi yang ada di Indonesia.
"Pasangan yang sudah teruji Ahok-Djarot. Yang lain itu masih janjilah. Terlepas kontroversi, ini demokrasi," tegas Adian.
Adian diketahui sebelum ada keputusan partai, keras mengkritik Ahok. Bahkan dia bersama LSM yang dipimpin Pospera berseteru dengan Teman Ahok.
Adian juga mengklaim pasangan balon Ahok-Djarot, pasangan sangat ideal untuk bisa kembali diharapkan memimpin Jakarta. Apalagi selain berpengalaman memimpin Jakarta, gaya Ahok yang cenderung tegas diimbangi dengan kepribadian Djarot yang dikenal santun di masyarakat.
"Saya melihat Ahok-Djarot paling bisa dipilih dibandingkan dua pasang calon lainnya. Kadang ahok yang agresif diimbangi oleh Djarot. Ada enggak dari pasangan lain?" ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum Ahok diusung oleh PDIP sebagai cagub, mantan Bupati Belitung Timur itu telah diusung oleh partai Hanura dan Golkar.