Agus Gumiwang: Tak ada peserta dari Sumenep
Dalam Munas Ancol tidak ada kader yang berasal dari Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Hasbi Sani dan Dayat Hidayat yang ditetapkan tersangka Bareskrim Polri dalam kasus pemalsuan surat mandat menghadiri Munas Golkar di Ancol merupakan orang Aburizal Bakrie.
Menurut Agus, Hasbi diketahuinya sebagai saksi Ical di persidangan Mahkamah Partai Golkar sedangkan Dayat merupakan pegawai di perusahaan Ical, Bakrie Brother.
"Setahu saya tersangka pertama dari Pasaman Barat, dia yang dihadirkan kelompok Aburizal Bakrie ketika sidang ketiga Mahkamah Partai. Sedangkan kedua, Pandeglang, pegawai Aburizal Bakrie. Itu yang saya tahu," kata Agus di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/4).
Terkait adanya peserta sudah meninggal berasal dari Sumenep namun tetap dihadirkan dalam Munas Ancol, dengan tegas dibantah Agus. Sepengetahuannya, kata Agus, dalam Munas Ancol tidak ada kader yang berasal dari Jawa Timur.
"Jawa Timur itu banyak sekali ketika itu ditolak karena tidak lolos verifikasi. Jadi yang saya tahu tidak ada peserta munas kami yang dari Sumenep," pungkas dia.
Seperti diketahui terkait kader dari Sumenep, seorang keluarga yang mengatasnamakan kerabat dari Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumenep, Jawa Timur almarhum Raden Bagus Mohamad Ridwan, melaporkan dugaan pemalsuan surat ke Bareskrim Polri, Kamis (2/4) lalu. Pelapornya adalah Raden Ajeng Murama, yang mengaku kakak dari Ridwan.
Pelapor melaporkan dugaan pemalsuan surat dan penggunaan surat palsu sebagaimana pasal 263 ayat 1 dan ayat 2 KUHP. Laporan Murama tertuang dalam laporan polisi nomor LP/417/IV/2015/Bareskrim tanggal 2 April 2015.
Laporan dilayangkan terkait dugaan tindak pidana membuat dan penggunaan surat palsu berupa surat mandat dari DPD PG Kabupaten Sumenep, Jatim. Mereka tak menyebut langsung siapa pihak terlapor.
"Klien kami melaporkan selaku pribadi, selaku individu, selaku masyarakat, keluarga. Tidak ada kaitannya dengan masalah politik dari internal Partai Golkar," kata Hendra Heriansyah, pengacara Raden Ajeng Murama, di Bareskrim Polri, Kamis (2/4).
Baca juga:
Agus Gumiwang tanggapi dingin laporan kubu Ical ke polisi
Kubu Agung sebut dua tersangka surat mandat palsu adalah orang Ical
Dituding kubu Ical, Agung sebut anjing menggonggong kafilah berlalu
Akbar Tandjung: Agung Laksono sudah tidak mau berkomunikasi
Ke Bareskrim, Agus Gumiwang diperiksa penyobekan surat kubu Ical
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).