Ahok-Djarot kalah di hitung cepat, Golkar DKI ajak doa bersama
Ahok-Djarot kalah di hitung cepat, Golkar DKI ajak doa bersama. DPD Golkar DKI Jakarta berkerjasama dengan Lembaga Survei Cyrus Network melakukan real count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Dari hasil real count sementara menempatkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul.
DPD Golkar DKI Jakarta berkerjasama dengan Lembaga Survei Cyrus Network melakukan real count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Dari hasil real count sementara menempatkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dari pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Meski pasangan yang diusung kalah dari hasil real count sementara, DPD Golkar DKI Jakarta tetap optimis Basuki-Djarot dapat menyusul pada real count akhir yang akan selesai pada pukul 17.00 WIB. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengajak kader Golkar dan ormas Partai Beringin yang hadir untuk berdoa agar Basuki-Djarot dapat menang.
"Melihat perkembangan data real count saat ini, maka saya mengajak yang ada di sini, marilah kita sejenak menundukkan kepala, kita berdoa agar paslon yang diusung oleh Partai Golkar yaitu Basuki dan Djarot dapat memenangkan pilkada pada hari ini," kata Fayakhun dalam sambutannya di DPD Golkar DKI, Jl Pegangsaan Barat, Jakarta, Rabu (19/4).
Fayakhun mengatakan, berdasarkan pengalaman real count putaran pertama Pilkada DKI Jakarta akan mencapai hasil di atas 96 persen pada pukul 17.00 WIB. Maka dari itu, real count yang menempatkan pasangan Anies-Sandiaga menang, kata Fayakhun, masih bersifat belum pasti.
"Sembari kita melihat hasil, tidak lupa saya ingatkan rekan-rekan untuk selalu senantiasa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Sekali lagi untuk memenangkan pasangan Basuki dan Djarot," ujar Fayakhun.
Berdasarkan data masuk 43,5 persen sampai pada pukul 15.00 WIB menempatkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul sementara dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Rinciannya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meraih suara 57,4 persen. Sementara, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mendapatkan suara 42,6 persen. Sampai saat ini real count masih berlangsung.
Baca juga:
Ada Ical di pidato kemenangan Anies, Prabowo sebut 'ini mentornya'
Anies: Kita komitmen jaga kebhinekaan & perjuangkan persatuan di DKI
Unggul hitung cepat, Anies-Sandiaga berencana temui Ahok-Djarot
KPU minta tali silaturahmi disambung lagi usai Pilgub DKI
Prabowo: DKI punya gubernur & wagub baru, selamat Anies-Sandi
Anies-Sandi unggul hitung cepat, Gerindra ingatkan KPU DKI netral
Hitung cepat unggul Anies-Sandi, relawan teriak 'Prabowo Presiden'
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.