Ahok kini punya dua tiket jadi cagub, mau pilih yang mana?
Ahok segera bertemu Teman Ahok untuk memutuskan lewat jalur partai atau tetap independen.
Partai Golkar secara resmi menyerahkan surat dukungan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Dukungan itu membuat gabungan partai pendukung Ahok kini memenuhi syarat jumlah kursi di DPRD.
Berdasarkan hasil pemilu 2014 lalu, syarat pencalonan pasangan cagub dan cawagub di DKI Jakarta sebanyak 22 kursi. Sebelum Golkar yang memiliki 9 kursi, Partai Hanura (10 kursi), dan Partai NasDem (5 kursi) sudah secara resmi menyampaikan dukungan terhadap Ahok. Gabungan jumlah kursi ketiga partai ini mencapai 24 kursi.
Ahok kini dibuat bingung. Pada Minggu 19 Juni lalu, relawan Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan target 1 juta KTP sebagai syarat pencalonan independen. Ahok diduetkan dengan Kepala BPKAD Pemprov DKI Heru Budi Hartono.
Sementara ketiga partai politik yang mendukung Ahok menyatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Ahok siapa wakil yang akan dipilih, termasuk apakah Ahok akan ikut lewat parpol atau tetap bertahan lewat jalur independen.
Ahok sendiri sepertinya dalam keadaan galau. Status calon independen harus menunggu hasil verifikasi satu juta KTP oleh KPU. Jika dia tetap maju lewat jalur independen, kemungkinan gagal menjadi calon masih sangat besar.
Setelah mengantongi dukungan resmi dari tiga partai, Ahok berjanji menemui Teman Ahok usai Lebaran. Dalam pertemuan nanti dia akan tanyakan, apakah Teman Ahok tetap memilih jalur yang sulit atau mudah dengan diusung partai.
"Gua tanya nih gimana kita masih mau pakai tiket sulit atau mau tiket yang mudah. Prinsipnya tiga partai ini sama mau dukung mau ngusung sama," tambahnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, dengan tegas Ahok mengaku tak akan melobi relawan Teman Ahok agar merestui dirinya maju via partai politik.
"Enggak ada lobi-lobi. Aku cuma ngomong saja nanti. Kalau mau ikuti emosi saya, gue mau tiket yang susah, karena gue mau buktiin sejuta. Kalau mau ikut tol, sejuta KTP enggak bisa dibuktiin," katanya di Balai kota.
Satu hal yang pasti, meski akhirnya maju lewat jalur partai, Ahok tetap akan menggandeng Heru Budi Hartono sebagai wakilnya. "Ya sama dia dong (Heru Budi Hartono)," pungkas Ahok.
Terkait perkembangan dukungan partai politik terhadap Ahok, relawan Teman Ahok menyatakan menyambut baik dan memuji langkah nyata dari parpol. "Kita atas nama relawan dan pendukung Ahok memberi pujian dan ucapkan terima kasih kepada Nasdem, Hanura dan Gollkar. Parpol-parpol tersebut telah menjawab aspirasi masyarakat dengan langkah nyata," ujar jubir Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (24/6).
Nasdem-Hanura-Golkar, menurut Teman Ahok, telah cukup memperlihatkan keseriusannya dalam mendukung Ahok. "Saat kita merayakan satu juta KTP kemarin, kita memang meminta kesungguhan parpol dengan surat rekomendasi, tak cukup deklarasi. Nah belum seminggu semua parpol sudah mengeluarkan hitam di atas putih," jelas Amalia.
Menurut Amalia, tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa parpol akhirnya benar-benar akan mencalonkan Ahok. "Teman Ahok ini terbentuk karena setahun lalu Parpol di DPRD sepakat balik badan dari Ahok. Ini yang membuat kita gelisah Ahok tidak akan dicalonkan lagi, lalu kita menginisiasi jalur Independen. Tapi ternyata Alhamdulillah, Ahok punya dua jalur sekarang." jelasnya.
Namun terkait jalur yang akan dipilih oleh Ahok, apakah parpol atau tetap di jalur independen, Amalia mengaku belum bisa memberikan kepastian ataupun pendapat. "Pilihan tersebut ada di Pak Ahok, dan dalam waktu dekat kita sudah ada jadwal untuk berdiskusi dengan Pak Ahok, mungkin hal ini juga akan dibahas," katanya.
Namun satu yang pasti, kata Amalia, Teman Ahok akan mendukung langkah politik yang diambil oleh Pak Ahok. "Kami tidak akan meninggalkan Pak Ahok atas pilihan apapun yang diambil. Dan kami siap berkoordinasi dengan parpol, baik sebagai pengusung maupun pendukung. Tujuan Teman Ahok adalah menjadikan Ahok sebagai Gubernur terpilih pada Februari nanti, tanpa utang politik," tutup Amalia.
Baca juga:
Golkar resmi dukung Ahok
Ingin Ahok-Djarot duet lagi, politikus PDIP tak mau sampai ngemis
Serahkan SK dukungan, Golkar minta Ahok benahi sungai di Jakarta
Maju lewat partai atau independen, Ahok tetap pilih Heru cawagub
Ahok sendiri yang akan ambil surat dukungan dari Golkar hari ini
Ahok akan temui Teman Ahok jika 3 partai resmi beri dukungan
Setya Novanto serahkan surat dukungan Golkar buat Ahok siang ini
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.