Ajak Milenial Berpolitik, Erick Thohir Contohkan Raffi Ahmad dan Agnes Mo
Ajak Milenial Berpolitik, Erick Tohir Contohkan Raffi Ahmad dan Agnes Mo. Erick mengatakan bahwa jumlah anak muda di Indonesia yang punya hak pilih itu sekitar 42 persen atau sekitar 90 juta jiwa.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir menyatakan kaum milenial jangan malu menyuarakan suara politiknya. Mereka pun harus berperan menyerang balik berita bohong yang berkembang di media sosial dengan data dan fakta.
Hal itu ia sampaikan dalam diskusi bersama sejumlah anak muda di Posko Pemenangan Bersama Jokowi-Amin, Jalan Tamblong, Kota Bandung, Minggu (20/1). Dalam acara yang berlangsung selama satu jam itu hadir pula caleg dari partai koalisi pendukung Capres nomor urut 01, seperti Nico Siahaan, Nurul Arifin, Iswara dan Kirana Larasati.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Apa yang diungkapkan Erick Thohir terkait performa Timnas Indonesia? "Kami lebih banyak bertahan. Serangan balik kami belum optimal. Mungkin perlu lebih banyak latihan ke depannya," ungkap Erick Thohir kepada para wartawan.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang sebenarnya terjadi saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI di Komisi VI? Diketahui cuplikan video dalam unggahan akun Youtube @SATU BANGSA tersebut merupakan momen saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI dari Komisi VI terkait kasus yang terjadi di BUMN.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir menjelang pertandingan melawan Australia? Untuk mempersiapkan laga yang sangat penting ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada tanggal 7 September 2024.
Erick mengatakan bahwa jumlah anak muda di Indonesia yang punya hak pilih itu sekitar 42 persen atau sekitar 90 juta jiwa. Namun, di satu sisi, sifat dari anak muda dalam memandang politik masih belum stabil dan cenderung bisa beralih setiap waktu.
Momentum Pemilihan Presiden yang diselenggarakan di tahun ini harus dimanfaatkan untuk menetapkan pilihan. Selain itu, anak muda harus lantang menyuarakan sikap politiknya, seperti sejumlah artis.
"Milenial dari data riset ya salah satu yang masih bisa berubah pikiran. Dan milenial itu bisa mendengar dari milenialnya sendiri. Ada figur yang tidak malu menempel ke bapak (Jokowi). Raffi Ahmad sudah (bikin) vlog, Agnes Monica yang selama ini mungkin malu-malu," terangnya.
"Banyak juga figur penting. Kita enggak boleh malu0malu. Banyak tokoh nasional yang netral gabung. Yeni Wahid contohnya di dua pemilu sebelumnya enggak men-declare (mengumumkan pilihan calon presidennya)," tambahnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa anak muda mempunyai pean penting dalam memajukan Indonesia. Erick menganalogikannya dengan penyelenggaraan Asian Games tahun 2018 yang dipuji oleh berbagai negara karena kesuksesannya.
Multi event olah raga terbesar se Asia itu tidak akan bisa berjalan baik tanpa peran anak muda. Mereka terlibat dalam setiap lini pekerjaan dalam menyukseskan Asian Games, baik dari sisi kepanitiaannya maupun dari segi atletnya.
Banyak anak muda yang terlibat, ada relawan, (pengisi acara) yang nari saman semua anak SMA, atlet Indonesia yang bertanding rata-rata di bawah 30 tahun. Jadi kalau ditanya bisa anak muda bikin perubahan? Bisa! Ekonomi impact (dari Asian Games) itu Rp 42,4 triliun," terangnya.
Menurut Erick, banyak hal yang bisa dilakukan Milienial dalam bernegara. Salah satunya adalah melawan hoaks atau berita bohong. Pasalnya, hoaks sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kekisruhan di tengah masyarakat.
"Saya enggak mau hoaks dilawan hoaks. Tetapi informasi harus dilengkapi fakta dan data. Kalian harus menjadi ujung tombak informasi yang benar," ujarnya.
Ia pun mengajak para milenial mendukung Jokowi yang selalu optimistis dalam membangun Indonesia. "Kita harus menang karena ingin Indonesia makin maju. Kita ga mau Indonesia pesimis," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Caleg dari Golkar yang menggagas acara Temu Erick Thohir dengan Milenial Kota Bandung, Nurul Arifin mengatakan, kaum milenial harus berada di barisan terdepan melawan hoaks. Ia pun, menggelar acara ini agar Ketua TKN Capres No 1 bisa menyemangati semua milenial Bandung.
"Kaum milenial harus melawan dan menyaring semua berita bohong," kata Nurul seraya mengatakan, milenial seringkali tak dapat tempat di politik padahal milenial di Indonesia cukup banyak mencapai 42 persen.
Sementara menurut Caleg dari PDIP, Nico Siahaan, ia menaruh perhatian cukup besar pada milenial karena mereka harus dipersiapkan menjadi agen perubahan. Walaupun, saat ini tantangan yang ada luar biasa. Kemajuan teknologi pun, datang dengan berbagai permasalahannya.
"Teman-teman milenial harus jadi orang yang berbeda bukan menjadi korban. Tetapi harus paling depan melawan hoaks. Harus memerangi hoaks karena daya rusaknya luar biasa, sama dengan narkoba dan paham radikal," paparnya
Baca juga:
Sambutan di Millenial Summit, JK Ungkap Alasan TKN Gandeng Erick Thohir
Jack Ma Dikabarkan Jadi Pembeli Saham Inter Milan Milik Erick Thohir Rp 2,4 Triliun
TKN Tebar Optimisme, BPN Fokus Kuatkan Lembaga Hukum
Erick Thohir: Prabowo-Sandi Coba Main Bulutangkis Tapi Kena Net Sendiri
Persiapan Debat Capres, Jokowi-Ma'ruf Dibantu Dua Pakar Komunikasi
Jelang Pilpres, Jokowi akan Rutin Bertemu Ketum Parpol Koalisi