Akbar Tandjung akui elektabilitas Golkar merosot karena kader korupsi
Akbar Tandjung akui elektabilitas Golkar merosot karena kader korupsi. Dia mengakui bahwa salah faktor adalah citra Partai Golkar yang dekat dengan kasus korupsi. Namun Akbar menegaskan Golkar sebagai partai tak melakukan secara institusi, namun hanya oknum.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengakui kasus korupsi yang menjerat beberapa kadernya berdampak pada elektabilitas. Dia prihatin dengan kondisi partai berlambang beringin itu.
Dalam survei Litbang Kompas dan Populi Center, Golkar tak lagi masuk tiga besar. Elektabilitasnya kini disalip PKB yang menempati urutan ketiga di angka 10,3 persen pada survei Populi Center terbaru.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
"Kami tidak lagi dalam posisi nomor 3, kalau posisi nomor 4, Golkar ini tidak lagi dianggap sebagai partai atas, sudah masuk sebagai partai tengah," ujarnya di sela Rakernas TKN Jokowi-Ma'ruf di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10).
Dia mengakui bahwa salah faktor adalah citra Partai Golkar yang dekat dengan kasus korupsi. Namun Akbar menegaskan Golkar sebagai partai tak melakukan secara institusi, namun hanya oknum.
"Saya kira memang dari segi citra bagi Partai Golkar tidak kohesif, tapi kan tidak bisa kita mengatakan Golkar yang melakukan tindak pidana korupsi sebagai institusi," ucapnya.
Karena itu Akbar mengatakan selalu meminta kader Golkar bekerja keras dalam Pemilu 2019. Selain itu, dia berharap di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, motto Golkar bersih bisa diwujudkan.
"Saya mendampingi dia dan selalu mengatakan saudara Airlangga, kamu akan dianggap berhasil kalau kamu bisa menaikkan program suara Partai Golkar dan kemudian menambah kursi Partai Golkar, yang memang dalam 2 periode terakhir ini mengalami penurunan. sehingga tahun 2019-2024, naikkan," tuturnya.
Baca juga:
WTP dinilai bukan jaminan kepala daerah tak korupsi
Golkar tak percaya hasil survei elektabilitas partai karena banyak meleset
Serahkan bantuan mesin pertanian, Misbakhun dipuji Bupati Probolinggo
Hadapi Pemilu, Ketum Golkar konsolidasi dengan caleg se-Jateng
Ma'ruf Amin ziarah ke makam Kiai Ageng Gribig ditemani Airlangga Hartarto
Agun Gunandjar nilai dana saksi dari APBN minimalkan kecurangan di TPS