Akbar Tandjung 'ngarep' jadi cawapres Jokowi
"Pengalaman dan rekaman jejak saya bisa dipertimbangkan partai politik yang mengusung calon presiden," kata Akbar.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengisyaratkan dirinya lebih tepat mendampingi Joko Widodo atau Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
"Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan cukup komplek sehingga diperlukan tokoh yang berpengalaman untuk mendampingi calon presiden yang ada," kata Akbar Tandjung di Jakarta, Minggu (13/4).
Seperti diberitakan Antara, Akbar menjelaskan, dirinya memiliki pengalaman di organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, yakni menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Akbar juga berpengalaman di partai politik dan pernah menduduki jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada saat partai tersebut menghadapi tantangan sangat berat, yakni peralihan dari orde baru ke reformasi.
"Saya sudah sekitar 40 tahun berkarir di dunia politik dan sangat memahami peta politik nasional," katanya.
Akbar juga memiliki pengalaman di pemerintahan, antara lain sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perumahan Rakyat, serta Menteri Sekretaris Negara.
"Kalau pengalaman dan rekaman jejak saya bisa dipertimbangkan oleh partai politik yang mengusung calon presiden untuk mengusung saya sebagai calon wakil presiden, sangat sangat menghargai," katanya.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Indo Strategi, Andar Nubowo, menilai di antara politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung lebih tepat mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada pemilu presiden 2014.
"Akbar Tandjung, meskipun berasal dari luar Jawa dari tapi memiliki kepribadian yang lembut seperti orang Jawa," kata Andar Nubowo pada diskusi "Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014" di Jakarta, Minggu.
Menurut Andar, Akbar Tandjung yang memiliki latar belakang sebagai politisi murni sehingga lebih memahami peta politik nasional dan karakter yang lembut, maka pasangan Jokowi-Akbar akan berjalan lancar dan "smooth".
Akbar, kata dia, yang pernah menjadi Ketua Umum PB HMI, Ketua Umum KNPI, Ketua Umum Partai Golkar, serta menduduki jabatan menteri di kabinet, kata dia, memiliki pengaruh besar di masyarakat.
"Pak Akbar memiliki Islam 'credential' yakni mampu membawa gerbong nasionalis dan massa Islam untuk mendukung pasangannya," kata pimpinan lembaga survei dan konsultan politik ini.
Andar menambahkan, meskipun Akbar berusia lebih tua daripada Jokowi tapi dengan pengalaman di politik dan karakter yang lebih seperti orang Jawa, diyakini akan tahu diri pada posisinya sebagai calon wakil presiden.
Akbar, kata dia, juga dikenal sebagai tokoh pluralis kelompok Cipayung, dimana berhasil mempersatukan sejumlah organisasi kemahasiswaan yang memiliki platform berbeda-beda, yakni HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, dan PMII) dan jejaring sosial politik yang kuat, sehingga relatif diterima semua golongan masyarakat.