Andaikan Ahok jadi kader PDIP
Sempat beredar kabar Ahok ditawari jadi kader PDIP jika ingin diusung di Pilgub DKI.
Hubungan antara PDIP dan bakal calon incumbent Pilgub DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) kian merenggang. Pemicunya, ucapan Ahok yang mengaku tak butuh lagi dukungan PDIP karena sudah cukup nyalon dengan didukung Golkar, NasDem dan Hanura.
PDIP mengaku tersinggung dengan ucapan Ahok itu. Bahkan siang ini, DPD PDIP DKI Jakarta menginisiasi pertemuan dengan Gerindra, PAN, PKS, PPP, PKB dan Demokrat untuk bahas calon penantang Ahok.
Ucapan Ahok itu keluar usai duduk satu mobil dengan Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat hendak menghadiri Rapimnas I Golkar di Istora Senayan pada 28 Juli lalu. Bahkan, kabarnya di dalam mobil Megawati menawari Ahok jadi kader PDIP jika ingin diusung oleh partai berlogo banteng itu di Pilgub DKI.
Lalu bagaimana andai Ahok akhirnya jadi kader PDIP?
Wakil Ketua Bappilu PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan, perkara keputusan Pilgub DKI saat ini sudah ada di tangan DPP PDIP dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, apapun bisa terjadi jika Megawati sudah memilih.
"Itukan kewenangan di DPP, Sekalipun Ahok jadi kader PDIP," jelas Gembong saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (8/8).
Gembong tak berani membenarkan ada tawaran PDIP kepada Ahok untuk menjadi kader. Hanya saja dia memastikan, PDIP dalam posisi mengusung di Pilgub DKI, tidak mungkin hanya mendukung calon.
"Saya yakin kalau Ahok datang jadi kader PDIP, PDIP tentu tidak mungkin mendukung tapi mengusung. Pendukung dan pengusung itu kan berbeda," jelas dia.
Kini keputusan siapa yang bakal diusung PDIP berada di tangan Megawati. Partai seperti PAN, PKS, Gerindra dan PPP berharap, jika PDIP mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon penantang Ahok di Pilgub DKI.
Mengenai tawaran jadi kader PDIP sendiri sudah dibantah oleh Ahok. Menurut dia, Megawati paham betul jika dirinya tak mau lagi jadi kader partai setelah memutuskan untuk keluar dari Gerindra karena berkonflik dengan para politisi partai pimpinan Prabowo Subianto itu di DPRD DKI Jakarta.
Baca juga:
Tak mau ambil pusing, Ahok siap lawan koalisi 7 parpol di Pilgub DKI
PDIP tersinggung dengan ucapan Ahok
Risma jadi idola parpol lawan Ahok, ini kata PDIP
Ahok ngaku pernah diskusi dengan Jokowi soal Pilgub DKI 2017
7 Parpol konfirmasi hadir siang ini bertemu cari lawan Ahok
Ajukan judicial review, Ahok siap debat UU Pilkada di MK
7 Parpol bertemu siang ini, bahas rencana koalisi lawan Ahok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.