Anies Baswedan nyapres, Prabowo ikhlas lagi?
Sinyal Anies Baswedan bakal ikut kontestasi Pilpres 2019 kian kuat. Pertemuan Prabowo Subianto dengan ketua tim pemenangan Gerindra, Sandiaga Uno, Kamis (5/7), di Kertanegara, salah satu topik pembahasan juga mengenai peluang Anies.
Sinyal Anies Baswedan bakal ikut kontestasi Pilpres 2019 kian kuat. Pertemuan Prabowo Subianto dengan ketua tim pemenangan Gerindra, Sandiaga Uno, Kamis (5/7), di Kertanegara, salah satu topik pembahasan juga mengenai peluang Anies.
Anies Baswedan sukses jadi orang nomor satu di DKI Jakarta berkat dukungan Gerindra bersama PKS di Pilgub DKI 2017. Prabowo ikhlas mendukung Anies meski sempat berbeda pilihan politik pada Pilpres 2014 lalu. Kala itu, Anies berada di kubu Joko Widodo.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Sebagai kader Gerindra, tadi hasil pertemuan dengan Pak Prabowo dan ya pembicaraan dengan kader Gerindra dan beberapa teman-teman di mitra koalisi, Pak Anies ini memang mencuri hati dan mencuri perhatian dari semua teman-teman dan dimana masyarakat juga dapat diterima," kata Sandiaga di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, semalam.
Kubu oposisi memang tengah meracik nama-nama capres dan cawapres yang akan diusung. Di antaranya, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sohibul Iman hingga Zulkifli Hasan dan Ahmad Heryawan. Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN tengah rajin komunikasi untuk melawan incumbent Joko Widodo di Pilpres tahun depan.
Gelagat Anies siap nyapres pun kian terlihat. Meski tak terang menyatakan siap nyapres, Anies di beberapa kesempatan menilai, persoalan Pilpres 2019 adalah ranah ketum partai politik. Dari kalimatnya, Anies menyebut semua ketum parpol oposisi sebagai pembimbing termasuk Jusuf Kalla (JK).
"Jadi saya merasa malah semua ini senior-senior yang banyak membimbing, termasuk Pak Prabowo, Pak Amien Rais, Pak JK, Pak Zul. Jadi kita sebagai generasi yang lebih baru, lebih muda, akan selalu mengandalkan pada bimbingan juga dari mereka," ungkap Anies.
Peran JK tak kalah penting bagi karir politik Anies. Di Pilgub DKI lalu, JK secara implisit mendukung Anies Baswedan menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dua kali JK dan Anies terlihat satu mobil baru-baru ini. Momen ini kembali menimbulkan spekulasi bahwa JK mendukung Anies maju Pilpres. Terlebih, JK menegaskan tak akan ikut Pilpres 2019, karena ingin istirahat mengurus keluarga.
Apa Prabowo ikhlas?
Nah, sekarang kunci Anies bisa nyapres tinggal di tangan Prabowo. Apakah Prabowo bisa kembali ikhlas menyerahkan mandat Gerindra yang telah diberikan kepada sebagai capres itu kepada Anies Baswedan?
Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan, Prabowo sangat menentukan Anies mendapatkan tiket Pilpres 2019 atau tidak. Menurut Ferry, mandat Gerindra bisa diberikan kepada Anies jika sang ketua umum ikhlas.
"Tapi sekali lagi, bahwa faktor Pak Prabowo menjadi sangat penting untuk kemudian mengikhlaskan Pak Anies maju di Pilpres atau tetap bertanggung jawab di DKI," jelas Ferry.
Ferry juga menyinggung komitmen Anies bersama Prabowo saat Pilgub DKI 2017. Dia tak merinci komitmen itu, tapi menurut dia, komitmen itu bisa saja dibatalkan jika ada pembicaraan antara Prabowo dan Anies.
"Mas Anies adalah figur yang selalu memegang teguh komitmen dan kemarin memang ada satu komitmen dengan Pak Prabowo Subianto. Jadi apapun nanti akan dikembalikan pembicaraan itu kepada Pak Prabowo Subianto. Pak Prabowo tentu akan menjadi faktor untuk kemudian memutuskan perkembangan yang ada," jelasnya.
Anies beda dengan Jokowi
Ferry menilai, Anies Baswedan sah saja maju Pilpres 2019. Sikap ini berbeda dengan Gerindra yang menolak Joko Widodo saat ini gubernur DKI maju Pilpres 2014.
Ferry mengatakan, Anies berbeda dengan Jokowi. Menurut dia, setahun menjabat Gubernur, Anies dianggap sudah memenuhi janji kampanyenya. Misalnya, menutup Hotel Alexis dan menyetop proyek reklamasi.
"Setahu saya sih Pak Anies sudah menunaikan semua janji yang kemarin. Jadi sebenarnya agak rileks saja kecuali (ada) janji yang belum ditunaikan. Kayak Pak Jokowi waktu di Gubernur Jakarta langsung nyelonong (jadi capres)," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry.
Baca juga:
Wasekjen PAN ungkap partainya agak berat beri dukungan ke Jokowi
PDIP tanggapi wacana Prabowo-AHY: Baru cari formasi, belum masuk arena
Hanura: Lihat gatelnya Amien Rais, bisa jadi Prabowo pasrah dengan AHY
Survei SMRC soal Cawapres: Sri Mulyani dan Said Aqil masuk 5 besar
Gerindra: Kunjungan Syarief Hasan punya arti tersendiri bagi Prabowo
Pertemuan Kertanegara bahas duet Prabowo-AHY, Demokrat segera rapat internal