Anies dan AHY Duduk Bersama, Demokrat: Posisi Duduk Ini Terjadi Secara Alami
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, posisi duduk tersebut terjadi secara alamiah dan tidak ada pembahasan politik hanya perbincangan santai antar tokoh yang berada dalam satu meja pada saat itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) duduk satu meja bersama dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Selain itu, tampak juga Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies Baswedan dan AHY bertemu di bandara? Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, posisi duduk tersebut terjadi secara alamiah dan tidak ada pembahasan politik hanya perbincangan santai antar tokoh yang berada dalam satu meja pada saat itu.
Mereka saat itu sedang menghadiri pernikahan putri dari Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Aljufri, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan pada Minggu (16/10).
"Posisi duduk ini terjadi secara alami. Ada yang hadir duluan, dan ada yang belakangan. Di meja sebelah, beberapa elit Demokrat, Nasdem, dan PKS juga ikut menikmati hidangan bersama, termasuk Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya," kata Herzaky, dalam keterangan resminya, Senin (17/10).
"Perbincangan yang terjadi berlangsung akrab dan hangat. Mendoakan kebaikan untuk kedua mempelai dan keluarga besarnya. Membahas hal-hal santai dan beberapa hal lainnya, laiknya para sahabat lama sedangkan berkumpul," tambahnya.
Kendati demikian, Partai Demokrat berharap duduknya satu meja antara Anies-AHY bisa terus berlanjut bersama hingga nanti. Dia juga menegaskan, hingga kini komunikasi Partai Demokrat dengan NasDem dan PKS semakin intens.
"Tentunya kita berharap, kebersamaan ini bisa terus terjaga dan semakin intens. Menyalakan terus asa perubahan dan perbaikan untuk negeri ini. Mengenai rencana koalisi Demokrat, NasDem, dan PKS, insya Allah komunikasinya semakin baik. Mudah-mudahan terbuka jalan untuk kita semua," tutupnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku tidak ada pembicaraan khusus ketika bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, hingga politikus senior Golkar Jusuf Kalla di resepsi pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
"Namanya juga resepsi. Kalau resepsi kita ngobrol biasa," katanya ditemui wartawan di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (16/10).
Dia bilang suasana pertemuan satu meja itu sangat riang gembira.
"Ya riang gembira ceria saja suasananya," ujarnya.
Anies mengaku, lebih banyak ucapan apresiasi kepada dirinya yang baru selesai menunaikan tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.
"Jadi saya tadi pada ucapan selamat sambil lihat jam, berapa jam lagi pak gubernur. Empat jam lagi selesai gitu," ungkapnya.
(mdk/fik)