Anies: Kita terlalu mencampurkan pusat dengan Jakarta
Anies: Kita terlalu mencampurkan pusat dengan Jakarta. Anies mengaku saat ini ada pandangan yang salah terkait dukungan partai politik. Pilgub DKI Jakarta sudah seharusnya diselesaikan partai di tingkat daerah bukan di tingkat pusat.
Dalam seminggu terakhir, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 'kebanjiran' dukungan dari partai pengusung Agus-Sylvi yang gagal masuk ke putaran kedua. Setidaknya deklarasi dukungan dari akar rumput PPP, PAN dan PKB telah dalam genggaman Anies Sandi.
Meski demikian hingga kini belum ada deklarasi secara resmi dari pimpinan partai secara resmi yang didapat paslon yang diusung Partai Gerindra dan PKS, ini. Anies menilai dukungan resmi dari partai menjadi ranah partai pengusungnya.
"Pimpinan partai dengan partai saja. Ini kan sebetulnya Pilkada ya, ini bukan Pilpres. Jadi yang menentukan dukungan ya tingkat wilayah Jakarta, bukan tingkat pusat," kata Anies saat ditemui di Posko Pemenangan Anies Sandi jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
Lebih lanjut Anies mengaku saat ini ada pandangan yang salah terkait dukungan partai politik. Pilgub DKI Jakarta sudah seharusnya diselesaikan partai di tingkat daerah bukan di tingkat pusat.
"Kita terlalu mencampurkan pusat dengan Jakarta. Ini bicara Jakarta, maka pimpinan wilayah Jakarta," ujar Anies.
Sehingga apabila akar rumput dan partai di basis wilayah telah mendukung paslon hal itu sudah luar biasa. Sebab keputusan mendapatkan diri berasal dari tingkat daerah bukan di tingkat pusat.
"Ini Pilkada loh bukan Pilpres. Kalau Pilkada keputusannya ada di tingkat daerah," tegas Anies.
Saat disinggung soal restu dari masing-masing partai pendukung untuk berkoalisi dengannya, Anies tak mau berkomentar banyak. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada partai Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung di Pilgub DKI Jakarta.
"Biarkanlah pimpinan partai yang mengolah. Bagi kami, kami akan konsentrasi pada kampanyenya, programnya bukan pada urusan dukungan, biar diselesaikan urusan partai," tutup Anies.
Baca juga:
Golkar tetap dukung Ahok-Djarot meski Titiek Soeharto ke Anies-Sandi
Anies klaim program rumah DP Rp 0 wujud keadilan buat warga Jakarta
Program DP rumah Rp 0, warga miskin wajib setor Rp 2,3 juta/bulan
Bahas Jakarta & strategi putaran 2 pilkada, PWNU DKI temui Anies
Temui Anies, PWNU DKI sebut selama ini banyak warga tak dimanusiakan
PWNU DKI sebut banyak jemaahnya dukung Anies-Sandiaga
Anies Baswedan terima kunjungan pengurus PWNU di kediamannya
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.