Anies: Petahana harusnya tunjukkan kinerja, bukan gagasan
"Padahal jika program itu berjalan dengan hitung-hitungan per tahun para lansia mendapat sekitar 7 juta per tahun dan selama lima tahun bisa mendapat 30 jutaan lebih," terangnya.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa aneh jika gubernur petahana baru meluncurkan beragam program baru di masa kampanye. Anies mempertanyakan kenapa program itu tak direalisasikan saat petahana menjabat.
"Kalau seperti itu warga Jakarta pengen masa kampanye terus dong karena gubernurnya kerap mengeluarkan program baik pada masa itu," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (28/3).
Anies mencontohkan seperti program santunan untuk lansia. Seperti diketahui dalam debat di Mata Najwa pada Senin (27/3) malam, petahana menyampaikan program untuk lansia sudah digagas pada 2013.
"Padahal jika program itu berjalan dengan hitung-hitungan per tahun para lansia mendapat sekitar 7 juta per tahun dan selama lima tahun bisa mendapat 30 jutaan lebih," terangnya.
Maka dari itu sebenarnya masa kampanye bagi petahana seharusnya menunjukkan kinerja bukannya mengeluarkan gagasan. Hal itu membuat gagasan yang dimunculkan terkesan sebagai pemanis pada masa kampanye saja.
"Justru masa kampanye bagi petahana adalah masa untuk membuktikan kinerja, sedangkan kami penantang menawarkan gagasan, bukan sebaliknya," ujar Anies.
Meskipun demikian Anies percaya warga bisa menilai sendiri mana gagasan dan kinerja yang dibuat dengan sebenarnya dan mana gagasan parsial semata.
Baca juga:
Ahok nilai tak masuk akal program DP rumah nol rupiah Anies Baswedan
Anies-Sandi bentuk Satgas untuk pantau berita hoax di sosial media
Gerindra sebut komitmen berantas korupsi Anies lebih baik dari Ahok
Anies ingin RW jadi ujung tombak perangi narkoba
Anies sebut baru kali ini Pilgub DKI ada kemenangan 90% di 500 TPS
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana cara Anies dan Ridwan Kamil bisa maju di Pilkada Jakarta? Demi bisa maju di Pilkada Jakarta, Anies dan Ridwan Kamil harus mengumpulkan sebanyak 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. Syarat tersebut sesuai dengan aturan di dalam Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016.Dalam Pasal 40 Ayat (1) UU itu berbunyi: setiap partai politik atau gabungan harus memperoleh 20 persen kursi di DPRD untuk bisa mengusung kandidat.Di Jakarta jumlah kursi DPRD-nya sebanyak 106. Dengan begitu, partai yang hendak mendaftarkan kandidat perlu memiliki sekurang-kurangnya lebih dari 21 kursi.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Apa yang diyakini Anies tentang Jawa Tengah? “Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12). Sehingga, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng' bisa saja berubah. Menurutnya Jateng bukan hanya milik satu partai saja.