Anies-Sandi disebut sulit dapat dukungan dari kelompok moderat
Dalam survei terakhir SMRC, pasangan Anies-Sandi hanya terpaut selisih satu persen dari pasangan petahana Ahok-Djarot.
Calon Gubernur DKI Anies Baswedan membantah akan menerapkan Jakarta bersyariah jika memimpin Ibu Kota.
Peneliti senior Saiful Mujani Research Center (SMRC) Sirojudin Abbas menilai kedekatan Anies-Sandi dengan ormas-ormas yang mendukung penerapan syariah Islam di Indonesia, membuatnya sulit mendapatkan dukungan dari kelompok yang lebih moderat.
"Oleh karenanya dia (Anies) mencoba mengambil jarak dengan pendukung utamanya yang berasal dari ormas-ormas yang memobilisasi massa muslim ini. Anies-Sandi mencoba memunculkan imej menjaga jarak saja," kata Sirojudin di Jakarta, Sabtu (15/4).
Menurut Sirojudin, Anies-Sandi belum pernah menyatakan menolak ide penegakkan syariah Islam di Jakarta secara substansi. Klarifikasi, lanjut dia, tim suksesnya hanya sekadar spanduk-spanduk penolakan dan wacananya saja.
"Membuat imej mereka jauh dari kelompok pendukung utamanya dengan menyuarakan keberagaman. Tapi bukti di lapangan kan berbeda. Sulit mengelak bahwa yang melakukan pengusiran dan penolakan ini memang pendukung Anies-Sandi," kata Sirojudin.
Dalam survei terakhir SMRC, pasangan Anies-Sandi hanya terpaut selisih satu persen dari pasangan petahana Ahok-Djarot. Anies-Sandi memiliki elektabilitas 47,9 persen dan Ahok-Djarot 46,9 persen, sementara 5,2 persen responden masih belum menentukan pilihan.